GI Class # 119 | Class Management: Menyiapkan Sesi Diskusi Interaktif - Guruinovatif.id

Diterbitkan 10 Des 2024

GI Class # 119 | Class Management: Menyiapkan Sesi Diskusi Interaktif

Sabtu, 07 Desember 2024, GuruInovatif.id menyelenggarakan Guru Inovatif Class ke-119 yang mengangkat topik “Class Management: Strategi Menyiapkan Sesi Diskusi Interaktif.” Pada kesempatan ini, Fitrini Chow berbagi ilmu serta pengalamannya terhadap para rekan guru yang hadir.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
21x
Bagikan

Sabtu, 07 Desember 2024, GuruInovatif.id telah menyelenggarakan Guru Inovatif Class ke-119 pukul 13.30-15.00. Kegiatan webinar ini mengangkat topik mengenai “Class Management: Strategi Menyiapkan Sesi Diskusi Interaktif.” Pada kesempatan kali ini, Fitrini Chow, trainer GuruInovatif.id, membagikan ilmu dan pengelamannya mengenai manajemen kelas untuk menciptakan diskusi yang interaktif dan mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Ragam tantangan terjadi dan dirasakan oleh guru saat sedang mengajar di kelas. Mulai dari menjaga fokus anak, mengusahakan pembelajaran yang sesuai dengan capaian, hingga membuat pola pembelajaran yang kreatif dan efektif. Namun, hal ini tidak hanya dirasakan oleh guru. Murid juga memiliki tantangan dan kendala tersendiri ketika berada di dalam kelas, seperti mengusahakan diri untuk memahami pemahaman guru, sulit fokus, hingga merasakan minimnya semangat dalam belajar.

Untuk bisa menciptakan pembelajaran yang optimal, maka guru perlu mengetahui perasaan para siswanya. Guru berperan untuk mengenal masing-masing siswa, baik dari segi karakter, sifat, hingga potensi dan kendala anak. Dengan begitu, guru bisa mengoptimalkan pembelajaran yang efektif untuk masing-masing siswa dengan beragam pendekatan yang sudah disesuaikan dengan karakter siswa tersebut.

Komunikasi Efektif Sebagai Langkah Awal

Sebagai langkah awal untuk mengenal karakter siswa, maka guru perlu menerapkan jenjang komunikasi yang efektif:

1. Mouth to mouth

Pendekatan tahap awal yang biasanya dilakukan terhadap orang yang baru dikenal atau ingin didekati. Tahapan komunikasi ini lebih dikenal dengan istilah sehari-hari, yaitu basa-basi. Pada tahapan ini, guru mulai belajar untuk melakukan interaksi awal kepada siswa atau sekedar berbasa-basi.

2. Head to head

Pendekatan tahap kedua ini, baik komunikan dan komunikator, sudah mulai dapat bertukar pemikiran dan opini. Ketika sudah mulai menjalin interaksi yang lebih dari sekali dengan murid, guru dapat mengajak untuk saling bertukar opini dan berdiskusi atas suatu fenomena atau materi pembelajaran.

3. Heart to heart

Ketika sudah mulai menerapkan komunikasi yang saling bertukar opini, maka guru dan siswa sudah mulai menciptakan ikatan dan kedekatan dengan satu sama lain. Siswa dapat perlahan mengutarakan perasaan dan isi hatinya kepada guru. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran bagi guru, untuk meningkatkan pola pendekatan pembelajarannya dengan anak tersebut.

4. Faith to faith

Pada tahapan terakhir ini, murid sudah mulai menciptakan rasa yakin dan percaya terhadap guru. Ketika sudah mencapai tahapan ini, guru dan murid dapat saling bekerjasama untuk menciptakan ruang lingkup pembelajaran yang positif dan optimal.

VARK Learning Styles

Setelah guru sudah mengenal karakter siswanya, terutama dalam pembelajaran. Maka, guru perlu menentukan pendekatan ataupun media pembelajaran seperti apa yang efektif bagi siswa tersebut. Guru dapat membuat rancangan pendekatan pembelajaran ini dengan menggunakan VARK (Visual, Aural, Read/Write, Kinesthetic) Learning Styles.

1. Visual

Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran yang bersifat visual atau menyajikan konten-konten yang bersifat visual ataupun audio-visual, seperti ilustrasi, diagram, presentasi interaktif, dan lain-lain.

2. Aural

Selain media pembelajaran visual, guru juga dapat memanfaatkan media pembelajaran aural atau audio, seperti listening comprehension, rekaman materi, atau menyiarkan audio pembelajaran. Metode ini juga dapat menjadi bahan untuk menguji daya tangkap dan pemahaman murid terhadap materi yang disampaikan.

3. Read/Write

Beberapa murid mungkin lebih menyukai untuk menulis ataupun membaca buku dalam kesehariannya, seperti novel misal. Maka dari itu, murid yg seperti ini umumnya, dapat lebih cepat dan memahami informasi lewat tulisan dan bacaan. Untuk menghadapi murid yang seperti ini, guru dapat menyiapkan bahan bacaan pembelajaran atau mengajak murid untuk menuliskan esai atau laporan yang berbentuk tulisan.

4. Kinesthetic

Berbeda dengan ketiga metode pembelajaran sebelumnya, guru mungkin akan mendapati anak-anak yang menyukai eksplorasi atau kegiatan di luar kelas. Untuk menghadapi siswa yang seperti ini, maka guru dapat menyelipkan kegiatan yang berfokus pada aktivitas luar kelas yang mengajak siswa untuk melakukan observasi dan eksplorasi di lingkungan.

Ketika guru sudah dapat menentukan pola pembelajaran yang optimal yang sesuai dengan karakter muridnya, maka pembelajaran akan berjalan dengan maksimal.

Pola Pembelajaran Diskusi Interaktif

Ketika sudah mengenal karakter murid, serta menentukan media pembelajaran yang sesuai, maka langkah lanjutan yang perlu dilakukan untuk menciptakan manajemen kelas yang positif adalah melakukan sesi diskusi interaktif. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1. Permainan kelompok

Guru dapat sesekali mengadakan permainan kelompok yang menuntut kreativitas dan interaksi antar murid, sehingga dapat tercipta diskusi dan interaksi baik antar murid maupun murid ke guru yang positif. Dalam permainan ini, penting bagi guru untuk memantau dan menilai interaksi yang terjalin antar murid.

2. Presentasi kelompok

Selain mengajak murid untuk saling berinteraksi melalui permainan kelompok, guru juga dapat mengusahakan interaksi dan diskusi positif dengan murid dengan menugaskan presentasi kelompok. Presentasi kelompok melatih para murid untuk percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan menerima masukan serta opini orang lain.

3. Perlombaan kuis interaktif

Quiz interaktif juga dapat menjadi sarana untuk menciptakan interaksi dan diskusi yang positif dan mengundang antusiasme dalam murid. Hal ini juga dapat menjadi selingan materi sehingga pembelajaran tidak bersifat monoton.

4. Diskusi grup

Guru dapat mengusahakan adanya diskusi grup di setiap akhir pembelajaran untuk memastikan bahwa setiap murid sudah memahami materi pembelajaran, sekaligus mengajak murid untuk berlatih dalam menyatakan opini dan pendapat.

Pada webinar ini, narasumber mengajak para rekan guru yang hadir untuk bertukar opini dan turut andil dalam merancang kegiatan diskusi positif di dalam kelas. Anda dapat mengakses webinar ini dengan klik di sini!

Penulis: Audrey | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Class 83 "Kiat Menulis Best Practice untuk Meningkatkan Profesionalisme"
2 min
GI Academy #40 | Menggunakan Fitur AI di Canva: Cara Cepat Membuat Bahan Ajar yang Menarik
2 min
Navigasi Cerdas di Lautan Digital
2 min
Webinar Gratis "Belajar UI/UX bagi Pemula" Sebagai Penunjang Pendidikan di Era Digital
1 min
GI Class #105 | Kode Etik Guru untuk Membangun Integritas dan Profesionalisme
2 min
GI Class #117 | Pembelajaran Sosial Emosional di Era Society 5.0
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar