Fenomena FOMO dan Dampak Negatifnya Bagi Peserta Didik - Guruinovatif.id

Diterbitkan 05 Mei 2023

Fenomena FOMO dan Dampak Negatifnya Bagi Peserta Didik

FOMO adalah bentuk perasaan ketidakpastian dan kecemasan yang muncul ketika seseorang merasa bahwa ia kehilangan sesuatu yang penting dan tidak merasa terkoneksi dengan orang lain. Oleh karena itu, apabila seseorang tidak dapat mengontrol perasaan cemasnya, hal tersebut dapat menyebabkan stress.

Refleksi

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
2677x
Bagikan

Salah satu fenomena yang populer di kalangan remaja saat ini adalah FOMO atau Fear of Missing Out. Fenomena tersebut dipercaya berasal dari aktivitas di era digital yang masif. Secara umum, seseorang yang teridentifikasi FOMO akan memiliki ketergantungan terhadap berbagai aktivitas di media sosial dan teknologi. 

Sebagai seorang tenaga pendidik, Bapak/Ibu harus lebih peka terhadap fenomena tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kesehatan mental, psikis, dan psikologis seorang siswa di sekolah. Oleh karena itu, Anda harus lebih dekat dengan keseharian dan aktivitas mereka. Bapak/Ibu harus up to date terhadap dengan situasi emosional siswa dan hal-hal lainnya. Sebelum masuk pada tahapan dampak negatif apa saja yang disebabkan oleh FOMO bagi peserta didik, Anda harus mengetahui terlebih dahulu pengertian FOMO itu sendiri. 

Selayang Pandang

Istilah FOMO pertama kali booming pada tahun 2004 oleh McGinnis, seorang penulis dan pengusaha bisnis terkenal Amerika Serikat. McGinnis memakai konsep FOMO tersebut untuk menjelaskan situasi psikologis dirinya saat berkuliah di Harvard Business School. Pada saat di perkuliahan, ia sering tertekan karena harus mengikuti begitu banyak kegiatan dan acara yang diadakan oleh kampus. Di satu sisi ia kelelahan dan di sisi yang lain, McGinn menganggap bahwa kehadirannya sangat penting karena ia tidak ingin melewatkan banyak hal saat acara. Berbagai benturan perasaan itulah yang membuat dirinya sering merasa cemas dan takut melewatkan momentum apapun. 

Berdasarkan pengalaman McGinnis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa FOMO berkaitan dengan rasa cemas dan khawatir berlebih. Lebih lanjut, Tanya Dalton dalam “The Joy Missing Out” (2019) mengatakan bahwa FOMO adalah bentuk perasaan ketidakpastian dan kecemasan yang muncul ketika seseorang merasa bahwa ia kehilangan sesuatu yang penting dan tidak merasa terkoneksi dengan orang lain. Oleh karena itu, apabila seseorang tidak dapat mengontrol perasaan cemasnya, hal tersebut dapat menyebabkan stress yang berkepanjangan. 

Fenomena FOMO dan Dampak Negatifnya Bagi Peserta Didik
Kecanduan terhadap gadget adalah salah ciri dari FOMO (Sumber: Canva)

Nah! fenomena FOMO tersebut semakin meluas di era digital saat ini. Penggunaan sosial media yang masif dan munculnya berbagai aplikasi-aplikasi untuk berkomunikasi lintas jaringan dapat memicu terjadinya FOMO. Sebagai contoh, seseorang akan lebih candu kepada gawai mereka, menonton kegiatan-kegiatan orang lain, dan tiba-tiba menyesal karena melewatkan suatu event tertentu. Berbagai perasaan-perasaan itulah yang sangat dekat dengan mentalitas peserta didik di era digital ini. Wah! Tentu saja sangat berbahaya bukan apabila seorang peserta didik teridentifikasi mengalami FOMO! Hal tersebut akan berdampak pada performa mereka di luar dan dalam kelas. Selain itu, masih banyak lagi lho dampak negatif FOMO bagi siswa. Apa saja hal tersebut? Simak penjelasan sampai akhir ya!

Dampak Negatif FOMO bagi Siswa

Sindrom FOMO dapat berdampak serius apabila tidak diatasi dengan baik. Selain mempengaruhi mental, FOMO juga dapat berdampak kepada kesehatan fisik peserta didik. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bapak/Ibu untuk mengetahui dampak negatif apa saja yang disebabkan oleh FOMO. Simak uraian dengan seksama ya!

1. Perasaan Cemas Berlebih 

Seseorang yang terindikasi terkena sindrom FOMO akan lebih cepat cemas terhadap semua hal. Tentu saja hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena dapat mengganggu kesehatan mental dan hasil akademik. Selain itu, perasaan cemas seorang siswa dalam pembelajaran dapat membuat mereka kesulitan memahami konsep dan bersosialisasi dengan teman sebaya.  

2. Stress dan Menyendiri

Karakteristik utama dari FOMO adalah perasaan selalu ketinggalan sesuatu yang baru, seperti trend dan berita tertentu. Dalam beberapa kasus, ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi perasaan tersebut maka seseorang dapat sampai pada tahap stress. Pada akhirnya, siswa yang menderita sindrom tersebut akan lebih menyendiri. Peserta didik yang tidak dapat mengatasi perasaan stress dapat membuatnya lebih tertutup dan tidak berdaya dalam mengerjakan berbagai hal. 

3. Gangguan Pola Tidur dan Masalah Kesehatan

FOMO sangat buruk bagi kesehatan. Hal tersebut tercermin dari rutinitas yang menjadi indikator FOMO itu sendiri yaitu menghabiskan waktu berjam-jam berselancar di internet. Selain itu, kebiasaan siswa yang terkena sindrom FOMO tersebut akan berdampak kepada kesehatan fisik dan juga gangguan produktivitas. Oleh karena itu, sebisa mungkin Bapak/Ibu untuk selalu membuka ruang berdiskusi atau curhat bagi siswa yang mengalami hal tersebut. 

4. Sulit untuk Fokus 

Dampak negatif dari FOMO selanjutnya adalah membuat peserta didik tidak fokus kepada pembelajaran. Daripada fokus mengeksplorasi berbagai materi ajar, siswa jauh lebih sibuk untuk mengeksplorasi berita-berita yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran. Hal tersebut membuat pikiran siswa tersebut menjadi menumpuk dan sulit untuk fokus kepada materi ajar. 

Fenomena FOMO dan Dampak Negatifnya Bagi Peserta Didik
FOMO dapat menyebabkan siswa sulit untuk fokus (Sumber: Canva)

5. Hasil Akademik yang Buruk

Kekhawatiran terbesar dari FOMO adalah hasil akademik yang buruk. Saat pembelajaran, siswa yang terkena sindrom FOMO akan lebih adiktif kepada sosial media, mereka jauh lebih sering diam-diam memperhatikan reels, TikTok, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat menurunkan produktivitas mereka dalam pembelajaran. Selain itu, kecanduan mereka kepada perasaan ‘ingin terlibat’ membuat siswa dengan sindrom FOMO jauh lebih sering menatap layar gawai yang pada akhirnya mengganggu fokus. Keseluruhan sebab dan akibat itulah yang erat kaitannya dengan hasil akademik yang buruk peserta didik. Wah! berbahaya sekali ya Bapak/Ibu!

Kesimpulan

FOMO menjadi fenomena yang mengkhawatirkan bagi pendidikan. Siswa yang terindikasi mengidap sindrom ini akan lebih adiktif kepada sosial media yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas mereka dalam pembelajaran. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus menjadi tempat ternyaman bagi mereka untuk dapat terbebas atau terhindari dari sindrom tersebut. 

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan seperti memberikan ruang kepada mereka untuk berdiskusi, melakukan sosialisasi bahaya FOMO bagi mereka, dan mengajak siswa untuk melakukan aktivitas santai. Anda dapat memulai langkah-langkah tersebut dengan mengajak siswa belajar di ruang kelas, ke perpustakaan digital, atau ke berbagai tempat lainnya yang dapat meredakan ketergantungan mereka kepada sosial media. 

Kesehatan fisik dan mental sangat penting bagi semua orang. Melalui kesehatan itulah kita menjadi pribadi yang utuh. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita lebih tegas kepada diri sendiri agar terbebas dari segala indikasi FOMO. Mari bersama-sama kita isi waktu dengan hal-hal berkualitas yang dapat meningkatkan kompetensi diri kita. Akhir kata, semangat untuk semua guru di Indonesia! Jasamu abadi dalam jiwa! Salam Inovatif!

Peningkatan pengetahuan dan kemampuan adalah bagian penting dalam perayaan Hari Pendidikan Nasional. Dapatkan kesempatan istimewa untuk belajar dan membaca dengan diskon khusus menggunakan kode promo HARDIKNAS. Berlaku pada pembelian buku satuan, paket buku, membership, dan jasa In House Training (IHT). Promo berakhir tanggal 10 Mei 2023.


Penulis: Yandi Chidlir
Penyunting: Putra

0

5

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Cara Sederhana Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
3 min
Yang Harus Diketahui Mengenai Bullying
4 min
Mengatasi Learning Loss, Membangkitkan Kembali Semangat Pendidikan Bangsa!
6 min
Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda yang Dapat Menggelapkan Masa Depan
3 min
Kurikulum Merdeka Belajar, Sebuah Oase Kecil Dalam Gurun Pendidikan Indonesia
Ingin Menghindari Sifat Menunda-nunda? Baca Tipsnya di Sini!

Luqmanul Hakim

Jun 17, 2023
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar