Teams Games Tournament (TGT), Metode Mengajar dengan Suasana Permainan - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 20 Des 2022

Teams Games Tournament (TGT), Metode Mengajar dengan Suasana Permainan

Beberapa tahun belakang ini, seperangkat konsep dan paradigma pendidikan Indonesia mulai beranjak ke arah baru. "Arah baru" yang dimaksud berkaitan erat dengan lahirnya paradigma konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme menegasi konsep yang diusung dalam Merdeka belajar, yaitu bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered). Pada paradigma tersebut, pengetahuan tidak ditransfer begitu saja oleh guru ke siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksikan di dalam pikiran peserta didik itu sendiri. 

Metode Mengajar

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
19368x
Bagikan

Beberapa tahun belakang ini, seperangkat konsep dan paradigma pendidikan Indonesia mulai beranjak ke arah baru. "Arah baru" yang dimaksud berkaitan erat dengan lahirnya paradigma konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme menegasi konsep yang diusung dalam Merdeka belajar, yaitu bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered). Pada paradigma tersebut, pengetahuan tidak ditransfer begitu saja oleh guru ke siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksikan di dalam pikiran peserta didik itu sendiri. 

Hadirnya paradigma tersebut merupakan respons dari masih dominannya model pembelajaran konvensional dalam pendidikan. Pembelajaran-pembelajaran seperti ceramah, pidato, dan mengerjakan soal-soal tertentu membuat suasana kelas menjadi tidak harmonis.

Lalu, bagaimana sih solusi agar suasana kelas jadi asik dan menyenangkan? 

Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran. Apabila peserta didik merasa bahwa eksistensinya dalam pembelajaran memberikan dampak tertentu maka ia akan lebih termotivasi. Motivasi inilah yang menjadi pembuka jalan bagi perubahan di masa yang akan datang. Salah satu metode pembelajaran yang dapat merealisasikan cita-cita di atas adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament (TGT). 

Apa itu metode TGT? Bagaimana penerapannya? dan Apa kelebihan serta kekurangan metode tersebut? Simak penjelasan di bawah ini ya!

METODE TGT

Apabila Anda pernah membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok berbeda, lalu memberikan mereka tugas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan secara berkelompok maka secara tidak langsung Anda telah menerapkan metode pembelajaran TGT. 

Secara keseluruhan, TGT terdiri atas kegiatan yang meliputi teaching (presentasi dan pengajaran oleh guru), team study (belajar secara kelompok), tournament (perlombaan), dan recognition (pengakuan dan penganugerahan). Sistem yang diterapkan dalam metode tersebut menekankan pada game (permainan) sebagai kegiatan belajar yang bertujuan untuk memacu motivasi dan jiwa kompetisi peserta didik baik fisik maupun mental dengan aturan yang telah ditetapkan. 

Dipandang dari sisi historis, metode TGT pertama kali diperkenalkan oleh David DeVries dan Keith Edward pada tahun 1972. Selanjutnya, model pembelajaran tersebut disempurnakan oleh DeVries dan Robert Edward Slavin pada tahun 1978. DeVries (1980) mengatakan bahwa TGT merupakan model pembelajaran yang mengatur peserta didik ke dalam kelompok beranggotakan 4-5 orang di mana masing-masing kelompok terdiri atas peserta didik dari semua tingkat prestasi. Setelah memiliki kelompok, peserta didik akan belajar bersama, berdiskusi, dan berbagi perspektif satu sama lain untuk mempersiapkan turnamen yang akan dipandu  oleh tenaga pendidik. 

Robert Slavin, Pengembang Metode TGT dalam Pembelajaran
Robert Slavin, Pengembang Metode TGT dalam Pembelajaran (Sumber: The New York Times)

Wah, seru sekali ya! pemahaman terhadap pembelajaran seperti ini sangat penting untuk Bapak/Ibu karena dapat mendorong dan membantu peserta didik lebih aktif, simpati, dan antusias dalam pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran yang menerapkan games sebagai medianya dapat meningkatkan kepuasaan peserta didik dengan kelas, kerja sama tim, dan pemahaman materi ajar. 

Sebelum menerapkan metode TGT dalam pembelajaran, Bapak dan Ibu harus mengetahui terlebih dahulu lima komponen utama dari model pembelajaran tersebut. Apa saja ya kelima komponen itu? 

5 Komponen Utama dan Penerapan Metode TGT dalam Pembelajaran

Secara konsep dan komponen, model pembelajaran TGT memiliki kesamaan dengan metode Student Team Achievment Division (STAD). Perbedaannya terletak pada penekanan terhadap game akademik sebagai fitur utama. Jadi, penilaian dalam TGT berfokus pada hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari tiap anggota kelompok. 

Sebagai suatu tipe pembelajaran kooperatif, Slavin dalam Cooperatif Learning (1980) mengatakan bahwa TGT terdiri atas lima komponen utama yaitu, 

1. Presentasi Kelas (Class Presentation)

Pada awal pembelajaran, tenaga pendidik bisa mulai dengan menyampaikan materi ajar, tujuan pembelajaran, dan pokok bahasan. Peserta didik harus benar-benar memahami  materi agar dapat maksimal dalam permainan. Berikanlah peserta didik motivasi dan dorongan agar dapat berkompetisi dengan jujur, adil, dan antusias dalam pembelajaran. 

Guru mempresentasikan dan menjelaskan pembelajaran kepada peserta didik
Guru mempresentasikan dan menjelaskan pembelajaran kepada peserta didik (Sumber: Canva)

2. Tim atau Kelompok (Teams)

Tahap kedua, tenaga pendidik dapat membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4—5. Pada tahap ini, usahakanlah Anda memberikan kontrol agar tidak ada kelompok yang lebih dominan daripada kelompok lainnya. Upaya yang dapat dilakukan agar setiap kelompok merata adalah dengan melakukan kajian terhadap hasil ujian, jenis kelamin, etnik, ras, dan psikologi peserta didik.

Fungsi kelompok adalah untuk memicu interaksi antar peserta didik. Setiap kelompok harus mempelajari lembar materi ajar dan mempersiapkan anggota agar dapat bekerja sama untuk hasil yang optimal pada saat game

3. Permainan (Games)

Tahap ketiga merupakan tahapan yang menuntut kesiapan peserta didik dalam memahami materi ajar. Anda dapat membuat rancangan pertanyaan-pertanyaan dan menyiapkan media terbaik agar mempermpudah peserta didik memahami pelajaran. 

Guru memberikan arahan permainan
Guru memberikan arahan permainan (Sumber: Kolom Tempo.co)

Sebagai contoh, pendidik dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Peserta didik kemudian memilih kartu dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor yang ia peroleh. Bila mereka menjawab dengan benar akan mendapatkan skor dengan skala tertentu. Selain itu, pendidik juga dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi pembuat kuis pembelajaran seperti Wordwall, Quizizz, Kahoot, dan lain sebagainya. 

4. Turnamen 

Setelah Anda siap dengan model permainan terbaik maka tahap selanjutnya adalah turnamen. Pada tahap ini, mintalah masing-masing perwakilan kelompok maju dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan. 

Sebagai contoh, pendidik dapat memanfaatkan salah satu fitur Wordwall yaitu mengisi kalimat yang rumpang. Setiap kelompok diberikan waktu tertentu untuk menyusun kalimat menjadi memiliki struktur. Perwakilan kelompok yang tercepat menyelesaikan soal mendapatkan nilai tertinggi maupun sebaliknya. Model pembelajaran kompetisi seperti ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman mereka, kekompakkan kelompok, dan rasa kepedulian satu sama lain. Apabila komunikasi di antara anggotanya baik maka skor yang didapat akan maksimal. 

5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)

Tahap akhir dari metode TGT adalah memberikan penghargaan kepada kelompok dengan pemerolehan skor terbanyak. Pemberian penghargaan penting bagi peserta didik agar mereka merasa terlibat dalam kelas. Perasaan keterlibatan itulah yang meningkatkan motivasi dirinya dalam memahami materi ajar. 

Guru memberikan evaluasi sekaligus apresiasi kepada kelompok terbaik
Guru memberikan evaluasi sekaligus apresiasi kepada kelompok terbaik (Sumber: Canva)

Selain itu, penghargaan juga dapat meningkatkan sifat empati, kepekaan, dan evaluasi terhadap diri sendiri. Pada tahap tertentu, tahapan ini akan memberikan dorongan lebih kepada peserta didik untuk lebih semangat belajar. 

Kelebihan dan Tantangan Metode TGT

Penerapan pembelajaran secara berkelompok dapat membuat peserta didik menjadi antusias dalam pembelajaran. Selain suasana kelas menjadi hidup dan harmonis, penyampaian materi ajar dengan cara baru juga dapat memicu kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Masih banyak kelebihan dari metode TGT sebagaimana yang disampaikan Shoimin (2014:207) yaitu:

  1. Melatih peserta didik mengungkapkan atau menyampaikan gagasan atau idenya.
  2. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
  3. Membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
  4. Membuat peserta didik lebih rileks dan senang dalam mengikuti pelajaran karena adanya kegiatan berupa game dan tournament.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, ada beberapa tantangan yang di hadapi untuk menerapkan metode tersebut. Sistem pembelajaran berkelompok seringkali membuat kelas menjadi tidak kondusif. Selain itu masih ada beberapa tantangan dalam penerapan Metode TGT menuruti Shoimin (2014:208) sebagai berikut.

  1. Membutuhkan waktu yang lama
  2. Tenaga pendidik dituntut harus pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model pembelajaran ini
  3. Tenaga pendidik harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk turnamen, model permainan yang ideal, dan menyusun skema penilaian terbaik.

Semoga dengan adanya penyampaian serta penjelasan metode mengajar TGT ini dapat membantu tenaga pendidik di Indonesia dalam memilih metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kaidah Kurikulum Merdeka. Bangunlah suasana kelas yang interaktif, menarik, dan komunikatif agar cita-cita mulia pendidikan dapat terwujud. Semangat untuk para guru di Indonesia, maju terus pendidikan bangsa!

Owh ya! salah satu langkah yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pembelajaran adalah dengan menjadi Member Premium Guru Inovatif. Selain harganya yang sangat bersahabat, fitur-fitur dan event yang ditawarkan juga relevan dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jangan ragu, jangan segan, klink Link Pendaftaran sekarang juga! Selamat belajar bersama-sama!

Penulis: Yandi Chidlir

Editor: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

STM Pikovi dalam Pembelajaran Projek Literasi Sains Siswa di Masa Pandemi

Hery Teguh Wiyono

Apr 21, 2022
3 min

Wasito

Jul 05, 2022
9 min
Meningkatkan Kemampuan Pronunciation Pada Peserta Didik Melalui Aplikasi ELSA
Pembelajaran Berbasis Proyek dan Manfaat Penerapannya di Kelas
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB