Ketika anda mendengar HOTS, apa yang muncul pertama kali di benak anda?
Mungkin sebagian dari kita akan teringat dengan buku-buku yang berisi kumpulan soal sulit, dimana untuk menjawab diharuskan melewati beberapa tahapan terlebih dahulu. Jika kita menggunakan ingatan tersebut maka yang dimaksud HOTS disini adalah âsoal-soal sulitâ.
Lalu bagaimana semisal kita pernah mengerjakan suatu soal HOTS, dan bertemu kembali dengan soal yang sama, dan masih ingat jawabannya?
Bukankah berarti soal tersebut sudah bukan HOTS karena kita mampu menjawab dengan cepat karena masih ingat dengan jawabannya?
Kesalahpahaman tentang HOTS Kasus soal HOTS ini juga sering muncul dalam dunia pendidikan. Semisal guru membuat sebuah soal ulangan yang sulit hingga dicap sebagai soal HOTS. Kemudian terdapat siswa A yang benar-benar mampu mengerjakan dengan kemampuan berpikirnya sehingga mendapatkan jawaban yang benar. Sedangkan untuk siswa B, karena tidak bisa menjawab, dia hanya mencotek siswa A sehingga jawabannya juga benar. Lain halnya untuk siswa C, dia menjawab asal namun karena dewi fortuna sedang berpihak kepadanya, dia menjawab dengan benar. Bukankah berarti siswa A,B, dan C mampu mengerjakan soal HOTS karena jawabannya benar? Bukankah berarti mereka pintar karena bisa menjawab dengan benar dan memiliki nilai ulangan yang bagus? Tentu bagi siswa A hal ini tidak adil karena dia berpikir keras untuk mencari jawaban sedangkan siswa B dan C tidak.
Jika HOTS kita anggap sebagai âsoal yang sulit dikerjakanâ, lalu bagaimana dengan soal berikut ini?
Apa rumus dari gaya berdasarkan hukum Newton 2?
Ilustrasi siswa belum bisa mengerjakan soal yang diberikan (Sumber gambar; Canva) Apakah pertanyaan tersebut sulit untuk Anda?
Atau anda tidak tahu karena tidak suka fisika ?
Apapun alasannya, kita mampu menjawab secara cepat dengan cara mencari jawaban dari internet karena sudah ada teorinya. Kita hanya perlu menulis ulang atau mengingatnya. Namun bagaimana pertanyaan tersebut bagi Sir Isaac Newton sendiri? Tentu baginya adalah pertanyaan yang sangat sulit karena dialah yang membuat teorinya.
HOTS adalah Cara Menemukan Jawaban Dari 3 kasus tersebut seharusnya terlihat cukup jelas bahwa jika kita menganggap HOTS sebagai soal yang sulit, maka anggapan tersebut kurang tepat. HOTS akan lebih tepat jika mengacu kepada âcara berpikir seseorang untuk menemukan jawabanâ. Sehingga jika terdapat guru yang akan mengajar dengan cara HOTS, dengan harapan dapat membantu memngembangkan kemampuan berpikir siswa-siswanya, maka seharusnya bukan berfokus kepada membuat soal yang sulit. Namun berfokus kepada bagaimana cara mengajar agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang.
Menemukan jawaban yang tepat diantara banyaknya materi ajar yang diberikan (Sumber gambar: Canva) Karena untuk pertanyaan yang terlihat mudah pun dapat menjadi pertanyaan dengan level HOTS tergantung bagaimana cara guru mengajar dan menyampaikan pertanyaan tersebut.
Instruksi dan pertanyaan eksplisit dalam keterampilan berpikir harus menjadi prioritas semua guru yang ingin membantu siswanya belajar bernalar lebih baik. Dapatkan informasi mengenai HOTS ini dalam bentuk buku full color melalui link ini . Dalam buku ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai:
Poin esesnsial Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl Contoh-contoh aplikatif Anda bisa mendapatkan berbagai buku mengenai penerapan Kurikulum Merdeka, HOTS, dan PCK pada link berikut :