Mengenal Empat Penggunaan Landasan Media Pembelajaran - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 27 Des 2022

Mengenal Empat Penggunaan Landasan Media Pembelajaran

Pendidikan merupakan ruang bagi seorang individu untuk memperoleh dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, baik secara jasmani maupun rohani. Sebagai upaya untuk memperoleh potensi paling maksimal dibutuhkan relasi yang erat antara tenaga pendidik dan peserta didik. Relasi yang tercipta di antara keduanya diwujudkan melalui pemerolehan hasil pembelajaran, capaian prestasi, dan sikap dalam memandang fenomena tertentu.

Seputar Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
15823x
Bagikan

Pendidikan merupakan ruang bagi seorang individu untuk memperoleh dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, baik secara jasmani maupun rohani. Sebagai upaya untuk memperoleh potensi paling maksimal dibutuhkan relasi yang erat antara tenaga pendidik dan peserta didik. Relasi yang tercipta di antara keduanya diwujudkan melalui pemerolehan hasil pembelajaran, capaian prestasi, dan sikap dalam memandang fenomena tertentu. 

Strategi paling jitu untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan berbagai metode ajar. Penerapan metode ajar tersebut merupakan respons atas adanya indikasi kejenuhan, kebosanan, dan stagnannya suasana dalam pembelajaran. Suasana kelas yang demikian merupakan hambatan terbesar dalam upaya pembentukkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. 

Pendidikan sebagai ruang pengembangan potensi peserta didik
Pendidikan sebagai ruang pengembangan potensi peserta didik (Sumber: Canva)

Jalan menuju tahap tertinggi capaian pendidikan memang tidaklah mudah, sekolah sebagai lembaga utama yang diberikan mandat mulia membentuk anak bangsa yang berkualitas dituntut harus memiliki strategi pembelajaran yang mumpuni. Di satu sisi, tenaga pendidik juga tidak bisa berhenti hanya pada satu metode ajar yang sama. Ada banyak faktor yang harus dipelajari secara mendalam, salah satunya aspek media pembelajaran. 

Apa yang dimaksud dengan aspek media pembelajaran? Apa saja landasan-landasan yang menyertainya? Bagaimana bentuk penerapannya dalam pembelajaran? Simak penjelasan sampai akhir ya!

Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran, kehadiran fasilitas atau media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Kehadirannya merupakan aspek penunjang yang dapat meningkatkan taraf pendidikan. Peningkatan taraf tersebut berkaitan dengan kejelasan materi ajar, tercapainya capaian ajar, dan terealisasinya seperangkat teori dalam kehidupan sehari-hari. 

Komputer merupakan salah satu media penunjang dalam pembelajaran
Komputer merupakan salah satu media penunjang dalam pembelajaran (Sumber: Canva)

Secara keseluruhan, media pembelajaran terdiri dari dua kata yang memiliki makna yang luas. Kata media misalnya, merupakan bentuk jamak dari bahasa latin "medium" yang memiliki arti “perantara”. Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang mengimplementasikan seperangkat konsep tertentu kepada peserta didik. Oleh karena itu, secara umum, media pembelajaran merupakan seperangkat konsep dan alat bantu ajar yang digunakan sebagai perantara dalam proses interaksi antara tenaga pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan efektivitas terhadap capaian ajar peserta didik. 

Sebagai pemenuhan terhadap pemahaman tenaga pendidik dalam menentukan media pembelajaran terbaik di dalam kelas, ada empat landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan empiris, psikologis, teknologis, dan empiris. 

Dasar Pemikiran Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki tiga peranan penting yaitu, sebagai penarik perhatian, perangsang komunikasi, dan peran ingatan/penyimpanan. Peranan-peranan tersebut merupakan serangkaian konsep guna mencapai kualitas pendidikan yang maksimal. Namun, tahukah Anda, ada empat landasan yang perlu diketahui dalam penggunaan media pembelajaran. Penasaran dengan apa saja landasan-landasan tersebut? simak penjelasan di bawah ini ya!

1. Landasan Empiris

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus dilandasi oleh karakteristik belajar peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan mendapat keuntungan yang signifikan apabila ia belajar menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, tenaga pendidik harus mempelajari terlebih dahulu strategi apa yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Ada beberapa gaya belajar yang dapat pendidik terapkan setelah melihat karakteristik peserta didik. Gaya belajar tersebut erat kaitannya dengan media apa yang akan digunakan. Berikut perinciannya.

  1. Gaya belajar visual, peserta didik cenderung menggunakan visual (indera penglihatan), buku, diagram, poster, dan leaflet. Media tersebut membuat peserta didik melihat langsung pemaknaan terhadap fenomena tertentu.
  2. Gaya belajar auditif, peserta didik memanfaatkan audio (indra pendengaran). Kegiatannya terdiri atas gaya belajar eksternal dan internal. Gaya yang eksternal meliputi kegiatan membaca wacana, rekaman, musik, diskusi. Sedangkan yang internal cenderung suka keheningan dan ketenangan.
  3. Gaya kinestetik, peserta didik menggunakan gerakan dalam belajar. Kinestetik terbagi ke dalam dua jenis, yaitu eksternal berkaitan dengan pelibatan kegiatan fisik dan internal perihal pemahman terhadap konsep-konsep.

Berdasarkan beberapa gaya ajar di atas, hendaklah pemilihan dan penerapan media pembelajaran hendaklah berorientasikan karakteristik peserta didik untuk hasil pembelajaran yang  maksimal. 

2. Landasan Teknologi

Kemajuan teknologi dan digitalisasi menyebabkan perubahan di beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi pelibatan sumber daya manusia, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

Fleksibilitas teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan berbagai kemudahan dalam dunia pendidikan. Kemudahan tersebut juga menjadi jawaban atas stagnansi media pembelajaran tradisional yang mulai kurang efektif. Setidaknya, ada enam manfaat potensial landasan teknologi dalam menjawab permasalahan di dunia pendidikan. 

  1. Meningkatkan produktivitas pendidikan (Can make education more productive)
  2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual)
  3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (Can give instruction a more scientific base)
  4. Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful)
  5. Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate)
  6. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal)

Keenam manfaat tersebut berpusat pada satu tujuan yaitu untuk memajukan kualitas pendidikan. Namun, segala kemudahan tersebut tetap harus dalam kontrol tenaga pendidik agar tidak dimanfaatkan untuk hal yang tidak diinginkan. 

3. Landasan Psikologi

Setiap peserta didik memiliki karakteristik masing-masing. Setiap individu menunjukan kebiasan belajar yang berbeda-beda. Keterbedaan tersebutlah yang memicu pendidik untuk meninjau media pembelajaran apakah yang win-win solution bagi semua peserta didik. Selain memilih media pembelajaran berdasarkan karakteristik individu, faktor persepsi peserta didik juga perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, Anda perlu menyusun strategi pengajaran dan materi ajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Selain kedua hal tersebut, kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. 

Setiap peserta didik memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Setiap peserta didik memiliki ciri khas yang berbeda-beda (Sumber: Canva)

Untuk mempermudah pemahaman terhadap landasan psikologis, tim Guru Inovatif menggunakan konsep Edgar Gale (1946). Gale membuat jenjang konkrit abstrak dengan dimulai dari peserta didik yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju peserta didik sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke peserta didik sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment), seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Kerucut Pengalaman Edgar Gale
Kerucut Pengalaman Edgar Gale (Sumber: Repository Urindo)

Semakin ke bawah, pemahaman peserta didik terhadap materi ajar semakin kompleks. Sebagai contoh, peserta didik akan lebih merasa terlibat dalam pembelajaran saat terlibat dalam diskusi daripada hanya kegiatan membaca. Oleh karena itu, dapat dikatakan kegiatan disukusi dapat menjadi jawaban dari stagnansi media pembelajaran yang hanya fokus pada bahan bacaan. Begitu juga dengan pembanding-pembanding lainnya. Artinya, secara tidak langsung, Anda dapat memahami dengan lebih kompleks perihal poin-poin apa saja yang dibutuhkan dalam proses penyusunan media pembelajaran. 

4. Landasan Filosofis

Secara filosofis, ada pandangan yang menyatakan bahwa teknologi akan menggerus humanisasi. Pandangan tersebut juga merasuk ke dalam dunia penddikan. Anggapan bahwa teknologi secara tidak langsung memaksa seorang anak harus seperti robot yang dapat belajar sendiri dengan mesin. Namun, pada dasarnya, walaupun ada beberapa fitur teknologi yang dapat menjerumuskan pada hal yang tidak diinginkan, masih banyak kelebihan teknologi yang dapat meningkatkan taraf pendidikan. 

Anda dapat menyusun strategi pembelajaran terbaik untuk dapat memadupadankan potensi peserta didik dengan kemudahan teknologi. Dengan memanfaatkan potensi kedua hal tersebut maka capaian pembelajaran dapat diraih dengan maksimal. Selain itu, kemajuan teknologi juga dapat menjadi langkah awal terwujudunya kemajuan di dunia pendidikan untuk masa sekrang dan yang akan datang. 

PENUTUP

Pemanfaatan media pembelajaran dengan tepat guna dan tertata akan mempengaruhi bagaimana peserta didik menerima materi. Penerimaan tersebut erat kaitannya dengan bagaimana peserta didik dapat menyerap materi dengan baik, menerapkan konsep-konsep dalam kesehariannya, dan mengaplikasikan materi ajar untuk pengembangan potensi berkelanjutan. Oleh sebab itu, besar harapan tim Guru Inovatif.id agar tenaga pendidik dapat selektif dan inovatif dalam memilih media pembelajaran agar cita-cita majunya pendidikan bangsa dapat tercapai. Semangat untuk seluruh guru-guru hebat di Indonesia, maju terus pendidikan bangsa!

Owh ya! salah satu langkah yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pembelajaran adalah dengan menjadi Member Premium Guru Inovatif. Selain harganya yang sangat bersahabat, fitur-fitur dan event yang ditawarkan juga relevan dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jangan ragu, jangan segan, klik Link Pendaftaran sekarang juga! Selamat belajar bersama-sama!

1

0

Komentar (1)

Arfian Cahya

Dec 31, 2022

Sangat Menginspirasi
Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

JANGAN JADI GURU: “Jamu Pahit, Problematika Kesehatan Mental Dalam Dunia Pendidikan”

DWI YUNIATI, S.Pd

Nov 28, 2023
5 min
4 Aplikasi Terbaik Gratis Untuk Mengajar Secara Online Buat Guru di Indonesia

ROMI SAPUTRA

Sep 15, 2023
3 min
Murid Butuh Guru Yang Bahagia, Guru Butuh Lingkungan Yang mendukung Agar Bahagia
Padlet! Media Kekinian untuk Memotivasi Siswa Lebih Aktif
5 min
MENJAGA KESEHATAN MENTAL GURU DENGAN MANAJEMEN STRES YANG TEPAT

Murnih Aisyah

Dec 20, 2023
3 min
GURU SERING IKUT PELATIHAN TAPI BELUM ADA PERUBAHAN

pandji widya

Jun 29, 2022
1 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB