4 Pilar Pendidikan yang Mulai Redup - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 13 Mei 2022

4 Pilar Pendidikan yang Mulai Redup

Membahas topik ini berarti tidak akan lepas dari yang namanya kurikulum pendidikan karena ini pilar-pilar ini adalah pedoman, core of the core, intinya inti, esensi dalam dunia pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Cerita Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
15759x
Bagikan

Membahas topik ini berarti tidak akan lepas dari yang namanya kurikulum pendidikan karena ini pilar-pilar ini adalah pedoman, core of the core, intinya inti, esensi dalam dunia pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa setiap beberapa tahun, kurikulum pendidikan akan mengalami pergantian “formula” pendidikan terbaik di tengah perkembangan yang terus meningkat pesat. Apalagi bila ada kejadian luar biasa seperti pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai ini. Agar tidak dicampuri oleh kepentingan di luar kepentingan pendidikan, maka kurikulum dibuat berdasarkan pilar-pilar pendidikan ini.

Pencetus pilar pendidikan

Pilar-pilar pendidikan ini dicetuskan oleh UNESCO, yakni sebuah organisasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berfokus dalam dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Pilar-pilar yang dimaksud antara lain:

1. Learn to know

Belajar untuk mengetahui adalah proses belajar yang mengembangkan kemampuan memori, imajinasi, penalaran, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir secara koheren dan kritis.

2. Learn to do

Maksud dari pilar ini adalah proses penerapan setelah peserta didik mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang cukup. Hal ini tentu akan mendorong peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

3. Learn to live together

Wawasan dan praktik yang sudah memadai pun belum cukup jika tidak dibarengi dengan pemahaman tentang diri sendiri dan keragaman antar umat manusia. Karenanya muncullah sikap empati, perilaku sosial yang kooperatif, dan menghormati orang lain.

4. Learn to be

Setelah pengetahuan, praktik, dan pribadi mulai terbentuk, maka perlu juga untuk belajar apa itu tanggung jawab, komitmen, dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Hal ini berpusat untuk merubah perilaku negatif menjadi perilaku positif.

Sehingga akan tercipta kurikulum yang baik di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Pepacuh

Dra. Sri Suprapti

May 09, 2022
3 min
Sebuah Refleksi Seorang Guru: “Pengabdian Tanpa Batas”
2 min
LITERA MEDIKA: SEHAT BERBAHASA INDONESIA, CERIA!
Menciptakan Nuansa Yang Ceria Pada Tahun Ajaran Baru

Hafecs HRP

Nov 15, 2021
3 min
Ketika Dua Amanah Datang Bersamaan
6 Langkah Membimbing 27 Karya Tulis Ilmiah

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB