Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran platform digital era sekarang sangat berguna untuk kemudahan dalam menyelesaikan permasalahan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu juga bagi seorang guru dan siswa, kehadiran platform digital sangat menunjang proses pembelajaran yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dan zaman. Seperti yang kita ketahui siswa sekarang adalah produk generasi z dimana makanan sehari-hari mereka adalah media sosial. Rata rata sebagian besar dari mereka menggunakan gadgetnya untuk berselancar di dunia maya lewat media sosial, dibandingkan dengan platform digital yang lain. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BPS tahun 2021, 88.99% anak usia 5 tahun ke atas mengakses internet untuk media sosial dan sebanyak 66,13% mereka mengakses internet untuk mendapatkan informasi atau berita, serta sebanyak 63,08 % untuk hiburan semata. Oleh karena itu guru harus bisa mengarahkan siswa agar penggunaan media sosial bermanfaat bagi mereka, bukan hanya sekedar mencari hiburan semata tanpa ada pendidikan didalamnya. Guru dituntut untuk kreatif dalam pembelajaran terutama dikaitkan dengan penggunaan media sosial. Dari banyaknya media sosial yang ada di indonesia, tiktok adalah salah satu yang digandrungi para remaja dan paling banyak di download aplikasinya. Jadi seorang guru harus bisa menyelami kesukaan siswanya dalam hal ini penggunaan media sosial untuk lebih meningkatkan proses pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa seorang guru bisa menggunakan platform digital tiktok untuk pembelajaran.
1. Media sosial terfavorit generasi Z.
Berdasarkan hasil survei Jakpat sepanjang tahun 2022 dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 3%, Tiktok menjadi media sosial yang paling banyak dipakai generasi Z, yaitu sebesar 24% responden untuk mencari informasi, Youtube di posisi ke dua dengan 23% responden, kemudian disusul instagram di posisi ke tiga dengan 22% responden.
Dari hasil tersebut tik tok menjadi media sosial paling digemari oleh generasi Z. Sebenarnya setiap aplikasi atau platform digital dibangun untuk tujuan-tujuan tertentu yang pada akhirnya mempermudah pengguna dalam menyelesaikan pekerjaan dan memberikan solusi atas permasalahan. Tik tok dalam hal ini dibangun dengan tujuan yang memungkinkan setiap orang untuk menjadi kreator dan mendorong pengguna untuk membagikan passion dan ekspresi kreatif mereka melalui sebuah video. Bukan tanpa alasan ketika anak zaman sekarang lebih menyukai tiktok daripada media sosial yang lain. Salah satu alasannya karena tiktok bisa di bilang user friendly, karena bisa melihat video tanpa harus mempunyai akun terlebih dahulu. Selain itu kemudahan pengguna dalam membuat, mengedit dan mengupload video langsung tanpa harus menggunakan aplikasi atau PC.
Pembuatan konten di tiktok bukan hanya sebagai video hiburan semata tetapi juga bisa dijadikan tujuan pembelajaran. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru terkait penggunaan tiktok sebagai pembelajaran yang pertama adalah membuat konten pembelajaran bisa penjelasan materi atau video pembelajaran yang diupload di tiktok
2. Lebih terhubung dengan siswa
Dengan membuat konten pelajaran yang diupload di tiktok seorang guru lebih bisa terhubung dan berinteraksi dengan siswa lewat dunia maya. Saling komentar dan memberikan balasan, serta bisa saling menyapa di luar jam pelajaran. Dengan begitu guru bisa lebih mengetahui keseharian siswa, apa yang dirasakan siswa melalui konten-konten mereka
3. Sebagai sarana pembelajaran yang menarik
Pembuatan konten di tiktok bukan hanya sebagai video hiburan semata tetapi juga bisa dijadikan tujuan pembelajaran. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru terkait penggunaan tiktok sebagai pembelajaran yang adalah membuat konten pembelajaran bisa penjelasan materi atau video pembelajaran yang diupload di tiktok. Siswa dapat mengakses materi kapanpun dan dimanapun, sesuka hatinya, tak terbatas waktu. Ketika mereka belum paham akan suatu materi mereka bisa melihat kembali video pembelajaran yang diuplod di tiktok.
4. Mendorong kreatifitas siswa dalam pembuatan tugas
Memberikan tugas dalam bentuk klasikal menulis di buku sudah merupakan hal yang biasa. Kreatifitas seorang guru agar siswa antusias mengerjakan tugas haruslah selalu di tingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan membuat suatu project yang kemudian hasil atau prosesnya di minta untuk di upload di tiktok. Kemudian siswa diminta untuk saling memberikan komentar baik berupa pertanyaan atau pun saran.
5. Meningkatkan literasi dan cakap digital bagi siswa dan guru
Dengan menjamurnya platform digital di era sekarang, harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan literasi dan cakap digital, agar terhindar dari konten negatif terutama siswa yang masih labil pemikirannya, dan terjaga keamanan data pribadi. Media sosial haruslah membawa manfaat bagi penggunanya selain untuk berhubungan dengan orang lain. Jangan sampai media sosial terutama tiktok disalahgunakan untuk membuat konten-konten negatif apalagi yang berbau SARA maupun pornografi. Inilah diperlukan campur tangan seorang guru untuk membekali siswanya agar cakap digital. Selain itu juga guru dapat memanfaatkan teknologi digital secara produktif, serta berkreasi dan berinovasi, sekaligus menginspirasi
Itulah beberapa alasan mengapa guru bisa menggunakan platform tiktok sebagai penguatan literasi digital. Agar media sosial bisa dimanfaatkan dengan baik untuk penguatan literasi digital, diperlukan pelatihan guru untuk membuat konten pembelajaran yang berbasis video, dan itu bisa dilaksanakan dengan IHT atau pelatihan In House Training. Dengan mengadakan pelatihan membuat video pembelajaran, diharapkan kompetensi guru meningkat dan semakin profesional. Pelatihan ini juga sangat bermanfaat bagi seorang guru yang masih menmpuh pendidikan untuk mendapatkan sertifikasi guru, karena sangat dituntut untuk membuat video pembelajaran baik saat PPL maupun ketika membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
#GuruInovatif #LombaArtikel #MenjadiLebihCakapDigital
Penyunting: Putra