Seiring berjalannya waktu banyak sekali perkembangan yang terjadi dalam kehidupan. Segala aspek mengalami transformasi yang cepat khususnya dalam aspek pendidikan. Adanya perubahan yang terjadi maka diperlukan perhatian secara khusus terhadap kompetensi peserta didik. Berdasarkan data CIA World Fatcbook pada tahun 2023 Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia. Populasi tersebut diperkirakan akan meningkat sekitar 340 juta pada tahun 2045. Dengan persiapan yang matang, maka populasi yang terus meningkat ini akan menjadi sumber daya manusia yang berpotensi sebagai generasi emas yang membawa perubahan yang baik. Dengan demikian, Indonesia memiliki bonus sumber daya manusia pada tahun 2045. Hal ini menjadi keuntungan bagi Indonesia sehingga diharapkan Indonesia dapat menghasilkan generasi emas salah satunya melalui pendidikan terutama pada sekolah dasar.

Namun pada kenyataannya berdasarkan pada studi nasional maupun internasional menyatakan Indonesia sudah cukup lama mengalami krisis pembelajaran (learning crisis). Berdasarkan studi tersebut menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak Indonesia belum mempunyai kemampuan membaca, kemampuan memahami konsep dasar matematika dan ilmu sains yang semakin menurun. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan pendidikan yang mencolok dalam kelompok masyarakat di Indonesia.

Dalam mengatasi krisis dengan berbagai tantangan yang telah terjadi, maka diperlukan solusi untuk perubahan yang sistematis, salah satu solusinya yaitu melalui kurikulum. Kurikulum mempunyai peran dalam menentukan materi apa yang bisa dipelajari di kelas. Kurikulum juga memberi pengaruh terhadap kecepatan dan strategi mengajar yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik. Maka dari itu, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka yang menjadi peran penting dalam memulihkan pembelajaran yang sudah lama mengalami krisis. Adanya Kurikulum Merdeka menjadi solusi terdepan dalam mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. 

Dengan adanya Kurikulum Merdeka membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Konsep Kurikulum Merdeka adalah guru memiliki keleluasaan pada strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Seorang guru juga mempunyai kebebasan dalam menggunakan berbagai macam perangkat pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan berdasarkan minat belajar dan kebutuhan peserta didik. Selain itu, seorang guru harus mempunyai keahlian dalam memilih strategi pembelajaran yang cocok berdasarkan karakteristik peserta didik. 

Salah satu contoh pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Kelas IV Sekolah Dasar yang dapat diterapkan adalah melalui proyek. Kurikulum Merdeka juga mendukung model pembelajaran berbasis proyek. Dengan menggunakan model dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan materi yang dipelajari melalui proyek.

Pembelajaran berbasis proyek ini dilakukan dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan. Melalui proyek tersebut peserta didik belajar mengenal konsep materi pecahan, mengetahui langkah-langkah dan penggunaan peralatan maupun bahan untuk membuat bunga pecahan serta menemukan solusi dalam pemecahan masalah. Dengan pembelajaran berbasis proyek ini dapat membentuk karakter peserta didik yang bercermin pada Profil Pelajar Pancasila. Proyek yang diterapkan tersebut akan membentuk karakter dan kemampuan dalam diri peserta didik seperti bergotong royong, kreatif dan bernalar kritis. 

Maka dari itu, guru menjadi aktor kunci yang sangat penting dalam penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu bersikap aktif, kreatif, inovatif serta terampil di sekolah. Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan generasi emas yang berkualitas untuk Indonesia. Dalam hal ini, kompetensi guru harus ditingkatkan. Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan guru. Tujuan mengikuti pelatihan guru agar para pendidik memiliki kemampuan professional untuk memaksimalkan proses pembelajaran di kelas. Ada berbagai macam contoh pelatihan guru yang bisa diikuti seperti, pelatihan kepemimpinan (leadership), pelatihan public speaking, pelatihan pembuatan media belajar yang kreatif dan lain-lain.

Tidak hanya melalui pelatihan guru, kompetensi guru dapat ditingkatkan dengan mengikuti sertifikasi guru. Tujuan mengikuti sertifikasi guru adalah mendapatkan pengakuan bahwa seorang guru memiliki kompetensi dalam bidang tersebut, meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas guru dan lain sebagainya.

Selain itu, ada juga pelatihan internal sekolah yang bisa diikuti oleh guru untuk meningkatkan kompetensi adalah pelatihan In House Training (IHT). Pelatihan In House Training adalah agenda rutin setiap tahun ajaran baru. Kegiatan ini sangat penting diberikan kepada guru sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Kegiatan ini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 di sekolah dasar. Karena pada Kurikulum Merdeka guru ditantang untuk selalu kreatif dalam proses pembelajaran, memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif dalam membuat media pembelajaran agar didalam diri peserta didik tertanam motivasi belajar yang sangat tinggi sehingga menghasilkan mutu yang terbaik dan pembelajaran tidak lagi membosankan melainkan menyenangkan untuk peserta didik. 

Dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 yang berkualitas. Indonesia yang siap dengan genarasi yang pantang menyerah dan mempunyai keberanian yang besar untuk menjadikan Indonesia Emas tahun 2045. Indonesia Emas yang bersinar dan mampu membawa perubahan pada tahun 2045.

#GuruInovatif, #LombaArtikelS3, #ArtikelGI, dan #LombaGI

Penyunting: Luqmanul Hakim