Literasi Digital Mengasyikkan dengan Learning on the Clouds - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 10 Sep 2023

Literasi Digital Mengasyikkan dengan Learning on the Clouds

Learning on the clouds sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan literasi digital pada guru dan siswa melalui pembelajaran berbasis TIK. Guru dan siswa harus kemampuan dalam keterampilan digital dasar (Applied Digital Skills).

Dunia Pendidikan

DEWI EKASARI, M. Pd.

Kunjungi Profile
848x
Bagikan

Upaya meningkatkan literasi pada masyarakat di Indonesia ini terus ditingkatkan, di jaman sekarang ini rasanya tidak cukup hanya memiliki kemampuan literasi dasar saja, yaitu yang kita tahu hanya calistung (baca, tulis, dan hitung) namun juga didukung juga dengan literasi media, digital, teknologi, visual dan lain sebagainya. Perlu adanya dukungan dari Pemerintah dalam meningkatkan literasi di masyarakat. Hasil survei yang dilakukan oleh cnnindonesia.com terhadap masyarakat mengenai kebiasaan membaca buku di Indonesia, yaitu 39% membaca buku itu menjadi kegiatan rutin, sedangkan 47% menyatakan bahwa terkadang membaca buku, sedangkan 14% tidak rutin membaca buku. Jika ditinjau dari bentuk buku yang dibaca maka diperoleh bahwa buku fisik menjadi pilihan utama yaitu sebanyak 67% lebih suka membaca buku fisik, dan 33% lebih suka membaca buku digital. 

Ditengah kemajuan teknologi dan persaingan global internet menjadi komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Jaringan internet juga digunakan diberbagai sektor mulai dari pendidikan, pariwisata, dan perekonomian. Untuk itu pemerintah melalui kementerian kominfo terus mempercepat pembangunan dan literasi digital sehingga digitalisasi bisa semakin merata. 

Menurut UNESCO menjelaskan literasi digital sebagai kecakapan hidup (life skills). Yaitu, kemampuan yang tak hanya melibatkan teknologi saja, tetapi kemampuan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara ekonomi maupun sosial dengan menggunakan digital.

Mengapa Literasi Digital dibutuhkan?

Saat ini kita hidup di era VUCA yaitu VolatilityUncertainty, Complexity, dan Ambiguity, era ini merupakan gambaran situasi di dunia bisnis dimasa kini. Kondisi Volatility merupakan kondisi yang membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dan efisien dengan perubahan yang cepat. Setiap orang dituntut untuk menjadi lincah, cepat dan cekatan. Ya, inilah yang terjadi saat ini, segala hal terjadi dan berubah begitu cepat. Uncertainty kondisi yang belum jelas keadaannya seperti keadaan di masa depan nantinya karena perubahannya yang sangat cepat, Complexity hal ini merupakan kondisi yang berpengaruh di sekitarnya, yaitu banyak sekali yang akan mempengaruhi perubahan tersebut, dan Ambiguity merupakan keadaan yang tidak pasti, hal itu berarti pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja membutuhkan tenaga kerja yang adaptif sesuai dengan keterampilan mereka untuk siap kerja, sehingga kita sebagai guru harus mempersiapkan diri untuk kemampuan kerja. Sesuai dengan survei yang dilakukan oleh McKinsey (2021) bahwa kebutuhan tenaga kerja di lapangan. Dunia kerja kita membutuhkan tenaga kerja yang adaptif dengan keterampilan Leadership & Managing others (Critical Thinking & Decision Making), Project ManagementAdaptif, dan Digital Skills. Dan kemampuan-kemampuan tersebut sebetulnya sudah tersedia pada platform-platform digital skills yang tersedia baik pada lembaga formal maupun informal yang disebut dengan Applied Digital Skills.

Asesmen non Kognitif Berbasis Digital

Applied Digital Skills merupakan kurikulum berbasis video yang dapat diakses dengan gratis dan fleksibel untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi semakin banyaknya pekerjaan yang membutuhkan keterampilan digital dasar, seperti email dan spreadsheet. Mereka tidak hanya mendapatkan keterampilan dasar saja namun siswa juga terbiasa berkolaborasi, belajar mandiri dan belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. 

Teknologi yang hadir dalam kehidupan masyarakat memudahkan kita dalam memanfaatkan dan menjangkau dunia dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan penggunaan dalam dunia pendidikan, teknologi komputasi awan yang telah mengubah cara kerja kita berbasis digital yang disediakan dan dikembangkan agar dapat diakses dengan mudah. Teknologi ini ditujukan untuk menjalankan aplikasi sebagai layanan melalui penggunaan internet pada infrastruktur yang dapat diskalakan misalnya penggunaan aplikasi pengolahan kata, spreadsheet, presentasi, quizizz, typeform, canva, video interaktif dan lain sebagainya yang dapat diakses melalui web browser sedangkan file penyimpanannya menggunakan cloud agar dapat diakses kembali oleh pengguna. Selain itu guru dan siswa juga dapat memanfaatkan platform digital pembelajaran yang tersedia diinternet baik yang berbayar maupun fasilitas dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Guru dalam melakukan pembelajaran dapat memanfaatkan teknologi awan ini untuk memberikan materi, menyusun evaluasi penilaian, dan refleksi pembelajaran. 

Pelatihan Literasi Digital pada Guru

Kemampuan Applied digital skills yang dimiliki oleh siswa akan memudahkan dalam penerapan Learning on the clouds, misalnya saja dengan menggunakan media blog pembelajaran yang disediakan oleh guru, google classroom, alat asesmen berbasis teknologi, dan lain sebagainya. Beberapa yang sudah dikembangkan oleh penulis  dalam mendukung Learning on the clouds adalah penggunaan asesmen berbasis digital yaitu well being assessment, ini merupakan instrumen asesmen dalam menggali informasi tingkat well being siswa sebagai bentuk intervensi dalam memberikan layanan konseling pada siswa. Penulis mengembangkan well being assessment dengan memanfaatkan typeform dan mengembangkan instrumen identifikasi emosi siswa menggunakan classpoint. Tampilan typeform yang lebih interaktif dan menarik sehingga membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk mengikuti quiz sampai akhir. Selain itu penulis juga menggembangkan pembelajaran menggunakan media canva sebagai cara dalam membuat desain poster anti cyberbullying yang dikembangkan oleh siswa. 

Media Emotional Counseling berbasis digital menggunakan Classpoint

Learning on the clouds yang dilakukan oleh guru dan siswa tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif dan kreativitas saja namun juga menumbuhkan kerjasama/kolaborasi dalam memecahkan sebuah permasalahan. Sehingga dengan menerapkan pembelajaran di atas awan menggunakan jaringan internet menumbuhkan literasi digital dasar (Applied Digital Skills) agar siap menghadapi dunia global dan penuh tantangan di era VUCA saat ini.


Penyunting: Putra

3

1

Komentar (3)

EVA UNIYATI, S.PD

Sep 11, 2023

sangat menginspirasi kaitan dg peningkatan kompetensi non teknis adaptasi tekonologi di era VUCA

LEKSITO RINI, M.HUM.

Sep 11, 2023

So inspiring

DEWI EKASARI, M. Pd.

Sep 12, 2023

Thankyou...

Balas

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengenal Konsep School Well-being: Pendidikan yang Melampaui Batas Akademik
2 min
Membangun Business Sense dengan Stock Exchange of GIBS (SEG): Penguatan Literasi Digital, Finansial, dan Investasi untuk Siswa dan Guru Inovatif di Global Islamic Boarding School
9 min
Implementasi pembelajaran PREKAT CINTA dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa pada pembelajaran diferensiasi
5 min
Sisi Lain Tik Tok sebagai Penguatan Literasi Digital bagi Guru dan Siswa
4 min
Tranformasi Guru dan Siswa melalui Literasi Digital Menuju Era Society 5.0
Bahagiakan Jiwamu, Wahai Guru!

Ummu Madinah

Nov 29, 2023
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB