LIGAS dengan Metode KANAYA: Inovasi Kreatif dalam Revitalisasi Aksara Sunda - Guruinovatif.id

Diterbitkan 08 Sep 2025

LIGAS dengan Metode KANAYA: Inovasi Kreatif dalam Revitalisasi Aksara Sunda

Kegiatan yang dilakukan berupa strategi pembelajaran LIGAS (Latihan Gancang Aksara Sunda) melalui metode KANAYA (Kelompokan - Nyanyikan - Ajak main - Yakinkan diri) yang dikembangkan dalam bentuk modul atau panduan sederhana.

Media Pembelajaran

SRI INTAN GUSTINA

Kunjungi Profile
236x
Bagikan

 

LIGAS dengan Metode KANAYA: Inovasi Kreatif dalam Revitalisasi Aksara Sunda

Bahasa dan aksara daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan yang mencerminkan identitas bangsa. Di tengah arus globalisasi, bahasa daerah mulai mengalami penurunan fungsi, terutama di kalangan generasi muda yang lebih akrab dengan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Salah satunya adalah aksara Sunda, warisan budaya yang memiliki nilai historis dan filosofis tinggi. Namun, realitas menunjukkan bahwa pembelajaran aksara Sunda di sekolah sering dianggap sulit dan membosankan. Anak- anak cenderung kesulitan menghafal bentuk huruf, jarang menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sebagian tidak pernah bersentuhan langsung dengan aksara Sunda. Bila kondisi ini dibiarkan, bukan tidak mungkin aksara Sunda akan semakin terpinggirkan. Selain itu, guru juga menghadapi kendala dalam menemukan metode pembelajaran yang menarik. Media yang tersedia seringkali terbatas pada buku teks dan papan tulis, sehingga sulit membuat pembelajaran lebih hidup. 

Menjawab persoalan tersebut, lahirlah sebuah inovasi bernama LIGAS (Latihan Gancang Aksara Sunda) yang dikembangkan dengan Metode KANAYA (Kelompokan–Nyanyikan–Ajak Main–Yakinkan Diri). LIGAS adalah sebuah model pembelajaran inovatif untuk memperkenalkan aksara Sunda dengan pendekatan praktis. Kata “LIGAS” berarti latihan cepat, menggambarkan bahwa metode ini dirancang agar siswa bisa mempelajari aksara Sunda secara efektif dan menarik. Sedangkan KANAYA adalah akronim dari:

1. Kelompokkan

Siswa diajak mengelompokkan huruf aksara berdasarkan bentuk atau bunyinya. Misalnya huruf yang mirip atau memiliki bunyi serupa disatukan. 

LIGAS dengan Metode KANAYA: Inovasi Kreatif dalam Revitalisasi Aksara SundaAMeEmRqLraPVovM2pezAILI4H5QT2rndgpeWVPwZ.pngcLLyWfYLb4KNwK1LKgKYMg3eb9b0h6PPwMFeVf0S.png

2. Nyanyikan

Siswa menghafal aksara dengan lagu sederhana. Musik terbukti membantu daya ingat, sehingga aksara tidak hanya dihafal tetapi juga dinikmati.

3. Ajak Main

Pembelajaran dilakukan dengan permainan seperti kartu huruf, tebak kata, atau aplikasi interaktif. Dengan bermain, anak merasa belajar bukan beban. 

4. Yakinkan Diri

Tahap motivasi di mana siswa diyakinkan bahwa mereka bisa menguasai aksara Sunda. Dukungan guru dan suasana positif menumbuhkan kepercayaan diri.

Dengan kombinasi tersebut, aksara Sunda tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang rumit, tetapi bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan, penuh kreativitas, dan bermakna. Hal ini karena inovasi LIGAS dengan metode KANAYA menekankan pada edutainment (education entertainment), yaitu menggabungkan pembelajaran dengan hiburan. Dengan demikian, siswa lebih mudah menerima materi, guru lebih terbantu dalam mengajar, dan aksara Sunda mendapat ruang baru dalam kehidupan generasi muda.

Implementasi dilakukan beriringan dengan pembelajaran muatan Satuan Pendidikan di Kabupaten Majalengka. Hingga kini, LIGAS dengan metode KANAYA masih terus dikembangkan dan diuji coba. Harapannya ke depan, program ini diproyeksikan menjadi model pembelajaran aksara Sunda yang bisa diterapkan di seluruh Jawa Barat, bahkan bisa direplikasi untuk aksara daerah lain di Indonesia. 

Dengan kombinasi metode tersebut, pembelajaran tidak hanya teoritis tetapi juga aplikatif. Hingga saat ini, penerapan LIGAS dengan metode KANAYA telah memberikan dampak positif, baik bagi individu maupun masyarakat, diantaranya:

  1. Untuk siswa meningkatkan minat belajar, keterampilan menghafal, dan kecintaan pada aksara Sunda. 

  2. Untuk guru memberikan metode baru yang lebih kreatif, sehingga pembelajaran lebih menarik.

  3. Untuk instansi pendidikan mendorong budaya kerja positif melalui inovasi pembelajaran.

  4. Untuk masyarakat menghidupkan kembali aksara Sunda dalam berbagai ruang sosial.

Dalam jangka pendek, inovasi ini mampu memberikan perubahan langsung berupa meningkatnya minat belajar aksara Sunda di sekolah. Siswa merasa lebih senang, guru lebih terbantu, dan suasana kelas lebih hidup. Sedangkan dalam jangka panjang, metode KANAYA berpotensi menjadi model pembelajaran aksara Sunda standar yang bisa digunakan di berbagai sekolah. Lebih jauh lagi, pendekatan ini bisa ditiru untuk pelestarian aksara atau bahasa daerah lain di Indonesia. 

Dengan demikian, dampaknya tidak hanya terbatas di Majalengka, tetapi bisa meluas hingga tingkat nasional. Inovasi LIGAS dengan Metode KANAYA menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak selalu membutuhkan teknologi canggih atau biaya besar. Dengan kreativitas, semangat, dan kolaborasi, aksara Sunda bisa diperkenalkan kembali kepada generasi muda secara menyenangkan. Program ini menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dapat memberikan perubahan signifikan. LIGAS bukan hanya tentang belajar aksara, tetapi juga tentang menanamkan cinta pada budaya lokal, membangun rasa bangga sebagai orang Sunda, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Dengan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, LIGAS dengan metode KANAYA berpotensi menjadi tonggak penting dalam upaya menjaga eksistensi aksara Sunda sekaligus memperkuat identitas budaya bangsa di tengah arus globalisasi.


Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Belajar Jadi Lebih Seru dengan Blooket yang Menghidupkan Kelas
0 sec
Penguatan Literasi Digital Melalui SIPOMAS SMP MUH PK Menuju Era Society 5.0
0 sec
Pentingnya Media Pembelajaran Padlet di Tahun 2024
0 sec
Nearpod Aplikasi Presentasi Interaktif yang Guru Harus Tahu!
0 sec
Pembelajaran Diferensiasi melalui "Si Mama" Murid Siap Mandiri Bersama
Penggunaan Media Youtube Sebagai Pembelajaran di Tahun 2024
0 sec
Komunitas