Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan meresmikan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional di tahun 2024.
Tahun 2023 Kurikulum Merdeka Masih Berupa Opsi Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan, meskipun Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum nasional, bukan berarti semua sekolah bisa langsung menerapkan Kurikulum Merdeka. Karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui satuan pendidikan sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka sepenuhnya.
Baca juga: Kurikulum Merdeka vs Kurikulum 2013, Mana yang Lebih Baik?
Zulfikri, selaku Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP pun turut menjelaskan bahwa di tahun 2023, penerapan Kurikulum Merdeka masih berupa pilihan. Sehingga sekolah dapat memilih untuk mengikuti Kurikulum Merdeka atau kurikulum sebelumnya.
Upaya Pemerintah dalam Mengenalkan Kurikulum Merdeka ke Berbagai Daerah Zulfikri mengatakan saat ini Kemendikbudristek sedang gencar mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ini melalui platform milik pemerintah dan membangun kelompok belajar. Dengan adanya kelompok belajar, harapannya tenaga pengajar dapat berkumpul untuk membahas soal kurikulum.
Kelompok belajar juga dapat mendorong guru untuk saling bertukar pikiran dan mendorong kreativitas guru dalam proses pembelajaran sesuai kondisi daerah masing-masing.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang luas agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang serta menanamkan akhlak yang baik di setiap mata pelajaran.
Hal ini tentu sejalan dengan visi Kemendikbud untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Baca juga: Profil Pelajar Pancasila, Definisi, Elemen, dan Fungsinya dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa
Mata Pelajaran dalam Kurikulum Merdeka Dikurangi Zulfikri juga menambahkan dalam Kurikulum Merdeka, materi pelajaran akan dikurangi.
Selain itu kegiatan administrasi juga akan disederhanakan, sehingga tenaga pengajar dapat mengoptimalkan energinya untuk mendidik peserta didik di sekolah.
Dukungan Penerapan Kurikulum Merdeka dari Komisi X DPR RI KH Rojih Ubab Maimoen, selaku anggota Komisi X DPR RI menyatakan dukungannya terhadap Kurikulum Merdeka. Karena menurut beliau, model pembelajaran yang Kurikulum Merdeka mirip dengan model pembelajaran ilmuwan dan ulama.
Merdeka belajar menghasilkan ilmuwan dan ulama yang berkompeten di bidang masing-masing dalam tiap generasi.
Upgrade kemampuan pengajaran 2 bulan penuh dalam rangkaian event Guru Inovatif Conference senilai 300JP. GRATIS!
Penulis: Eka | Penyunting: Putra