Berdigital Memudahkan Beragam Aspek dalam Pendidikan - Guruinovatif.id

Diterbitkan 11 Sep 2023

Berdigital Memudahkan Beragam Aspek dalam Pendidikan

Teknologi digital kini sudah semakin memudahkan beragam pekerjaan manusia. Dalam bidang pendidikan teknologi digital sungguh mendukung dalam operasional administrasi pembelajaran.

Dunia Pendidikan

Bona Ventura

Kunjungi Profile
652x
Bagikan


Teknologi digital kini sudah semakin memudahkan beragam pekerjaan manusia. Dalam bidang pendidikan teknologi digital sungguh mendukung dalam operasional administrasi pembelajaran. 
Melalui pemanfaatan teknologi digital pengarsipan soal, beragam tugas siswa, dokumen nilai, dokumen surat kedinasan, jumlah lulusan, rerata nilai per rombongan belajar dalam satu tahun ajar, data siswa, data orangtua murid, profil alumni, dan laporan keuangan sekolah dapat disimpan dalam secara aman di Google drive/ DropBox/ JumpShare/ Securely Send/ OneDrive/ MediaFire/ AmazonDrive/ Mega.
Beberapa aplikasi penyimpanan data yang sudah disebutkan mampu menyimpan data, foto, dan video. Kapasitas penyimpanan aplikasi gratis tersebut mulai dari 5 – 15 GB.  Ruang penyimpanan beragam aplikasi tersebut juga memungkinkan guru/ pihak sekolah dapat langsung membagikan dokumen dengan pihak yang terkait yang membutuhkan seperti yayasan, orangtua murid, pengawas sekolah dari diknas kabupaten/ provinsi, dan alumni.
Melalui penggunaan teknologi digital dalam mendukung operasional administrasi pembelajaran semua dokumen terkelola dengan baik. Selain itu, penggunaan teknologi digital sebagai pendukung administrasi pembelajaran juga membuat semua dokumen transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ketika dokumen sudah disimpan dalam aplikasi penyimpanan, maka beragam dokumen tersebut sudah melewati verifikasi. Beragam dokumen yang sudah diunggah ke aplikasi penyimpanan tidak akan dapat diubah-ubah sehingga azas transparan dan akuntabel tercapai.

Teknologi sebagai Alat Pendukung Evaluasi Pembelajaran
Beragam aplikasi teknologi digital membuat beberapa hal dalam kehidupan menjadi semakin ringkas, cepat, akuntabel, dan efisien. Dalam bidang pendidikan salah satu yang mendapat manfaat dari kehadiran teknologi digital adalah evaluasi pembelajaran.
Dalam pembelajaran konvensional evaluasi biasa diadakan menggunakan  kertas. Soal digandakan dengan mesin fotokopi. Diperlukan biaya sangat besar dalam satu tahun ajaran untuk penggandaan soal. Biaya tinta fotokopi, kertas, dan perawatan mesin fotokopi cukup menguras kas sekolah. 
Melalui teknologi digital evaluasi pembelajaran berbasis kertas menjadi usang. Pemanfaatan aplikasi digital untuk evaluasi pembelajaran kini beragam. Ada Kahoot, Quizizz, dan Moodle. 
Pemanfaatan Kahoot untuk membuat evaluasi pembelajaran menjadikan peserta didik lebih antusias dalam mengerjakan soal latihan/ kuis/ ulangan. Suasana mengerjakan soal latihan/ kuis menjadi seru, meriah, dan menyenangkan. 
Penulis pernah mengikuti pelatihan pemanfaatan Kahoot sebagai sarana evaluasi pembelajaran. Sungguh nyata. Dengan bermain Kahoot ini evaluasi pembelajaran menjadi menyenangkan. Menjawab soal latihan/ kuis tidak lagi menegangkan, justru sebaliknya. 
Waktu itu kala pelatihan, penulis berlatih membuat soal kuis tentang majas/ gaya bahasa untuk pelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Langkah pertama membuat soal, membuat kunci jawaban, durasi waktu pengerjaan, dan mencoba permainan kuis Kahoot dalam kelas.  
Pada pelatihan tersebut juga dijelaskan bahwa setiap kuis yang dibuat secara otomatis tersimpan pada akun Kahoot. Hasil menjawab latihan soal/ kuis langsung dapat diketahui berapa skor yang diraih oleh peserta didik. Penggunaan aplikasi dalam evaluasi pembelajaran membuat hasil tes dapat cepat diketahui. Hasil evaluasi juga bersifat personal. 
Kekurangan dari Kahoot, pemanfaatan aplikasi ini untuk evaluasi pembelajaran memerlukan kestabilan koneksi internet. Sebab kuis melalui Kahoot hanya bisa dimainkan secara daring. 
Satu lagi aplikasi yang dapat dipilih untuk evaluasi pembelajaran, yakni Moodle. Melalui Moodle biaya untuk penggandaan soal ulangan, ujian sekolah berbasis kertas dapat dihapus. Guru dapat mengunggah materi pembelajaran/ latihan soal/ soal ujian di Moodle. 
Pada Moodle terdapat course. Dalam course guru akan menambahkan sumber belajar dan ragam aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Peserta didik dapat mengunduh materi pembelajaran atau melakukan proses pembelajaran interaktif bersama guru.
Pembelajaran interaktif menggunakan Moodle memungkinkan guru dapat langsung memantau perkembangan pembelajaran dari peserta didik. Interaksi antara peserta didik dan guru dijelaskan lebih lanjut dalam dokumentasi mengenai beragam aktivitas. 
Dalam Moodle beragam jadwal pembelajaran tertata rapi karena terdapat fitur all-in-one calender yang dapat mengingatkan guru dan peserta didik mengenai kalender akademik, deadline course, dan group meeting.
Melalui Moodle guru juga dapat melakukan penelusuran jejak hasil belajar para peserta didik sehingga pemetaan peserta didik yang masih lemah, sudah kuat, dan mahir dalam pembelajaran dapat akuntabel. Pemetaan tersebut berdasarkan rekam data yang bersifat personal terhadap masing-masing peserta didik.

Teknologi sebagai Pendukung Infrastruktur Pembelajaran
Digitalisasi dalam beragam bidang kehidupan membuat beragam tujuan dapat lebih mudah tercapai. Pencapaian tersebut juga terukur sebab terdokumentasi secara digital. Digitalisasi dalam pembelajaran membuat manajemen pengetahuan terdokumentasi dengan baik. 
Beragam soal, pembahasan materi, hasil pencapaian siswa, dan penyampaian materi dari guru dapat tersimpan dan teregister dengan rapi. Kapan pun hal tersebut dibutuhkan dapat diakses dengan mudah berkat digitalisasi.
Beragam dokumen pembelajaran yang sudah terdigitalisasi dapat dijadikan resipatori pembelajaran digital. Semua dokumen digital tersebut dapat dimanfaatkan sebagai artefak pengetahuan berharga dari suatu sekolah. Jika artefak pengetahuan tersebut dinilai kreatif dan inovatif, maka dapat menjadi kekayaan intelektual guru/ kelompok guru atau pun pihak sekolah. 
Infrastuktur pembelajaran berbasis teknologi digital dapat lebih mudah menjamin mutu pendidikan.  Melalui teknologi digital infrastruktur pembelajaran dikurasi lebih ketat.  Hasil kurasi pun terekam jejaknya secara digital.  

Penutup
Pengetahuan literasi digital bagi guru perlu terus digaungkan. Kekurangan infrastruktur fisik pendidikan di suatu daerah dapat lebih cepat terkejar ketertinggalannya jika memanfaatkan teknologi digital. Rektor Unika Soegijapranata, Ridwan Sanjaya menyarankan pemerintah harus membangun jaringan infrastruktur pembelajaran. 
Salah satunya adalah dengan membuat hosting yang bisa dilihat atau diunduh semua sekolah yang ada di Indonesia. Pemanfaatan maksimal teknologi digital untuk mendukung infrastruktur pembelajaran yang merata di Indonesia dapat lebih cepat tercapai sebab ketersediaan infrastruktur jaringan internet cepat usai diresmikannya "tol langit" Satelit Palapa II.  


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Program LiteraZY : Urgensi Literasi Generasi Z dan Y dalam Revitalisasi Adversity Quotient sebagai Penunjang Pendidikan Berdiferensiasi
9 min
Strategi Mengatur Waktu Kuliah, Seimbangkan Kehidupan Akademik dan Me Time bagi Mahasiswa

kampus inovatif

Nov 07, 2023
3 min
Mengembangkan Keterampilan Literasi Digital dengan Menggunakan Instagram sebagai Alat Pembelajaran
2 min
Peranan Penting Literasi Digital Dalam Dunia Pendidikan

HIKMAN NABIL ZIFA

Sep 09, 2023
59 sec
Revolusi Pendidikan Dengan Penguatan Literasi Digital Melalui Platform Digital
Manfaat dan Aspek yang Diukur dalam Survei Lingkungan Belajar
4 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar