Sainsbyana Instagram Sebagai Media Pembelajaran Online Generasi Z - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 09 Mei 2022

Sainsbyana Instagram Sebagai Media Pembelajaran Online Generasi Z

 

Cerita Guru

Rizqi Fajriana, S.Si

Kunjungi Profile
1292x
Bagikan
Pemanfaatan Instagram sainsbyana untuk pembelajaran generasi Z https://www.instagram.com/sainsbyana
Evaluasi melalui quiz online dengan memanfaatkan google forms
Hasil video percobaan siswi memanfaatkan sosia media YouTube https://youtu.be/aEGFAAIg9HE
Hasil mind mapping siswa sebagai bentuk tugas materi pekan 1

 

Pemanfaatan Sosial Media Instagram Sebagai Media Pembelajaran Milenial https://instagram.com/sainsbyana

 

 

Testimoni siswa terhadap pembelajaran online
Pengajaran online memanfaatkan media sosial youtube
Materi online melalui pemanfaatan feed dan caption instagram
Pemanfaatan Ig story sebagai link sharing penambahan media pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Zaman semakin maju dan teknologi pun semakin berkembang pesat. Salah satunya, pemanfaatan dunia digital yang membuat jarak dan waktu pun terasa lebih tipis. Anak-anak yang terlahir di era digital, antara tahun 1996-2010, memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi ini dikenal dengan generasi Z, yang sangat up to date terhadap tayangan di berbagai platform media sosial. Generasi Z juga sangat menyukai teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan. Tetapi, karena kemudahan teknologi itulah yang mendorong anak-anak yang terlahir pada generasi Z  ingin serba praktiks, mudah, dan instan serta kurang peka terhadap privasi kehidupannya.

Saat awal pandemi berlangsung, saya bertanya pada salah satu siswa mengenai pesan dan kesannya saat belajar online. Di luar pemikiran saya, anak tersebut menjawab dengan mudah dan tanpa beban, “ Enak sekali ustadzah, belajar online hanya 20 menit dan jika saya bosan, saya tinggal bilang sinyalnya enggak ada.”. Kemudian, saya pun masih penasaran untuk menggali lebih dalam, “Lha bukannya rugi, nanti jam belajarnya berkurang?”. Lagi-lagi saya dibuatnya terperangah, “Ya enggak rugi, belajar tuh buat apa? Buat cari uang kan? Nanti tinggal saya joget-joget biar viral kemudian jadi selebgram.”. Mak jleb, hati saya saat itu dan menghela napas panjang. Semudah ini kah tujuan dari belajar itu? Demi mencari uang?

Hal itulah yang mendorong saya sebagai salah satu pendidik untuk memanfaatkan sebuah media sosial sebagai tempat belajar yang nyaman dan mudah, serta mampu menciptakan iklim bersosial media yang sehat dan penuh manfaat bagi siswa di era masa kini.

Saya memanfaatkan media sosial instagram untuk pembelajaran IPA yang asyik dan menarik di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan hari libur yang panjang bagi para santri. Liburan tersebut berkisar 6-8 minggu, tentunya waktu ini sangat disayangkan jika hanya diisi dengan liburan. Selain itu, saat di pesantren, penggunaan gadget sangatlah dibatasi. Sehingga, beberapa santri awam terhadap penggunaan sosial media dan memanfaatkannya hanya sebatas sebagai komunikasi dengan teman yang saat jauh dari jangkauannya. 

Kegiatan ini berlangsung hanya selama bulan ramadhan, yaitu seminggu sekali. Untuk kelas 7 pada hari Sabtu dan kelas 8 pada hari Kamis. Materi yang disajikan dalam bentuk feed Instagram baik foto maupun video beserta captionnya. Selain itu, penggunaan Ig story untuk menautkan link yang dibutuhkan untuk tambahan pembelajarannya. 

Minggu pertama para santriwati diminta untuk membaca dan memahami isi dari feed Instagram berupa materi IPA. Feed tersebut ditandai dengan hastag yang sudah diinformasikan sebelumnya kepada para santri. Selanjutnya, setelah memahaminya membuat mind mapping. Hal ini bertujuan agar para santriwati mengetahui cara belajar melalui Instagram dengan baik.

Minggu kedua para santriwati diberikan link melalui Ig story untuk menonton dan menjawab pertanyaan yang ada dalam video. Hal ini bertujuan agar santriwati yang merupakan salah satu generasi Z  terbiasa memberikan ulasan yang terbaik dan sesuai dengan tontonan yang  baru saja dilihatnya.

Minggu ketiga diberikan suatu percobaan atau praktikum secara online untuk selanjutnya dilakukan di rumah kemudian didokumentasikan dan dishare melalui berbagai sosial media, seperti Facebook atau YouTube atau Instagram. Tujuannya adalah agar generasi Z mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada yang lain sehingga tercipta iklim sosial media yang nyaman dan bermanfaat.

Minggu keempat dilakukan evaluasi secara online melalui google form dengan waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang mereka dapatkan saat pembelajaran online berlangsung. 

Saat pembelajaran online dilakukan variasi penggunaan berbagai sosial media, yang bertujuan agar siswa mengetahui bahwasannya belajar dapat dilakukan dilakukan melalui berbagai sosial media. 

Berikut dokumentasi kegiatan pembelajaran secara online dan testimoni dari peserta didik.
 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Waktu Kecilku

Dra. Sri Suprapti

May 17, 2022
4 min
5 Bulan Menjadi Seorang Guru Baru
1 min
Bermula Dari Dunia Tarik Suara Hingga Menjadi Guru Olimpiade Matematika
4 min
Dari Pelosok Membuka Jendela Dunia
13 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB