Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang mengalami banyak perubahan pada era globalisasi saat ini. Hal tersebut tidak hanya berasal dari aspek kegiatan pembelajaran saja, namun juga pada media informasi pembelajaran. Semakin berkembangnya sektor pendidikan harus pula diiringi dengan kualitas guru dan sarana prasarana yang memadai. Hal ini bertujuan agar kegiatan pembelajaran dapat memenuhi tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan generasi emas yang dapat membawa perubahan baik bagi kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, sudah sepantasnya bahwa diperlukan berbagai cara agar kualitas sektor pendidikan terus meningkat dan tidak ketinggalan zaman. Hal ini bisa dilihat dari dikuatkannya kegiatan literasi peserta didik. Seperti diketahui bahwa sekarang ini kemampuan literasi siswa masih cenderung lemah. Hal ini dibuktikan pada awal 2017 menurut data dari World’s Most Literate Nations yang dilakukan oleh Central Conecticut State University mengatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke 60 dari 61 negara dalam hal kemampuan literasi (Krismanto, 2020). Data lainnya pada tahun 2016, berdasarkan hasil penelitian Indonesia National Assesment Program yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa rata-rata nasional distribusi literasi pada kemampuan membaca pelajar di Indonesia adalah 46,83% berada pada kategori Kurang, hanya 6,06% berada pada kategori Baik, dan 47,11 berada pada kategori Cukup (Kebudayaan, 2017). Perolehan angka tersebut tentu saja masih memprihatinkan. Padahal kemampuan literasi merupakan ujung tombak kualitas individu disuatu negara.
Aspek literasi bagi siswa dan guru penting untuk ditingkatkan. Penguatan literasi ini dapat dilakukan dengan cara tersistemnya kegiatan literasi di sekolah. Setiap sekolah kiranya dapat mengaplikasikan program literasi untuk meningkatkan minat baca peserta didik dan tidak terkecuali pula guru. Program ini dapat dilakukan seperti pada hari jumat dengan nama “Jumat Baca” dan lain sebagainya. Literasi tidak sebatas pada buku-buku bacaan diperpustakaan tetapi dapat menggunakan media literasi digital.
Penguatan literasi digital dapat dilakukan melalui berbagai platform digital. Platform digital adalah sebuah wadah media informasi yang dapat di akses dengan mudah melalui PC atau sistem android. Beberapa sistem digital juga bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Wibawa, 2020). Dengan adanya kemitraan ini tentunya memberikan dampak positif bagi semua stake holder. Sebagai guru, platform digital dapat membantu untuk menyediakan berbagai sumber pelatihan guru secara online, pelatihan In House Training, bahkan membantu program sertifikasi guru. Bagi siswa, platform digital dapat menjadi sumber informasi akurat, cepat, dan terpercaya. Segala informasi dapat dicari dengan mudah melalui adanya platform digital. Selain itu, dengan konsep yang menarik akan membuat siswa tertarik dalam memperoleh informasi secara online. Tujuan inilah yang diharapkan dapat menjadi penguat literasi siswa dan guru guna terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kemampuan literasi siswa di Indonesia.
Pentingnya penggunaan platform digital pada kegiatan pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari informasi dengan selektif, memahami informasi yang didapatkan, dan meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dan kreaif. Bagi guru, adanya pembiasaan pada penggunaan platform digital untuk literasi digital menjadi suatu langkah awal berinovasi dalam pengembangan teknik dan metode mengajar. Pengaplikasian platform digital bagi guru contohnya saja seperti penggunaan platform merdeka mengajar dan platform guruinovatif.id. Pada platform ini terdapat menu “pelatihan mandiri” yang berisi berbagai modul pelatihan dan kegiatan pelatihan. Pada platform ini memberikan banyak ilmu berkaitan dengan metode mengajar yang menarik, informasi seputar kurikulum merdeka, assesmen pembelajaran, dan lain lain. Guru dengan mudah mengakses informasi dan memperoleh data yang akurat.
Pengaplikasian platform digital bagi siswa dapat dilakukan melalui platform youtube, tiktok, instagram, dan lain-lain. Pada platform tersebut, siswa memperoleh informasi dengan mudah. Tampilan informasi yang menarik dan kreatif menjadi daya tarik platform tersebut seperti adanya video animasi, video tulisan berjalan, dan video interaktif. Oleh karena itu, dengan dikembangkannya berbagai platform digital menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Pengaplikasian platform digital adalah solusi terbaik guna menguatkan kemampuan literasi digital siswa dan guru Indonesia. Hal ini dapat membantu siswa dan guru dalam mengembangkan potensi dan memperoleh informasi yang benar dan terpercaya. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang mampu memahami hal secara menyeluruh, tidak mudah termakan isu hoax, mampu menyimpulkan dengan baik berbagai hal sesuai dengan data, serta dapat mengkreasikan informasi yang diperoleh menjadi inovasi baru dan berguna untuk masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Kebudayaan, K. P. (2017, Maret). Retrieved September Sabtu, 2023, from Puspendik.kemdikbud.go.id: https://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/
Krismanto, L. T. (2020). Permasalahan Budaya Membaca di Indoensia. Jurnal Pendidkan dan Kebudayaan, 22-23.
Wibawa, A. E. (2020). Implementasi Platform Digital Sebagai Media Pembelajaran di MI Muhammadiyah PK Kartasura Pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Diri, 78.
Penyunting: Putra