Duduk! ada terikan keras disertai bunyi braakk yang cukup keras. Dulu sering ku dengar saat sekolah. mengapa terjadi?

Sebuah Kenyataan

Belajar Matematika dahulu menjadi sebuah ketakutan bagi sebagian murid. Guru Matematika menjadi guru paling horor di sekolah. Sebenarnya yang menakutkan guru atau pelajaran Matematika itu sendiri sampai saat ini masih menjadi misteri. Matematika atau saat ini lebih dikenal dengan numerasi merupakan hal utama yang perlu dikuasai oleh siswa. Secara sederhana numerasi diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka dalam berbagai konteks. Numerasi dapat dikembangkan dengan latihan. Latihan ini bisa memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia, bisa dilakukan dirumah atau disekolah dengan cara yang menyenangkan tentunya. Fungsi numerasi ini begitu fundamental sehingga perlu ditanamkan sejak dini. 

Asesmen Sebelum Inovasi 

Langkah pertama untuk menarik minat murid dalam numerasi adalah dengan melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang menimbulkan ketertarikan bagi murid. Suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan. Dalam melakukan inovasi ini guru perlu memperhatikan karakteristik dan gaya belajar murid. Supaya efektif dalam melakukan inovasi pembelajaran sebelumnya guru perlu untuk melakukan asesmen diagnostik. Asesmen ini bisa meliputi gaya belajar, minat, dan pengetahuan awal peserta didik terkait dengan numerasi. Hasil asesmen ini dapat dimanfaat untuk merancang rencana pelaksanaan pembelajaran. Asesmen ini bisa dilakukan di awal pembelajaran maupun dengan memanfaatkan hasil asesmen yang dilakukan di kelas sebelumnya. 

Cara Mengembangkan Keterampilan Numerasi

Mengikuti pelajaran Matematika

Keterampilan numerasi tak sekedar belajar Matematika. Namun pembelajaran Matematika dapat menjadi salah satu hal yang menjadi pemantik untuk menguasai keterampilan numerasi. Belajar numerasi lebih luas dan lebih kompleks, tidak sekedar menghafal konsep Matematika namun perlu aplikasi dalam kehidupan nyata untuk menyelesaikan persoalan. Belajar Matematika di sekolah sebagai bekal untuk mengembangkan keterampilan literasi.

Bermain permainan Matematika

Permainan Matematika dapat membuat belajar menjadi menyenangkan dan menarik. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan belajar sambil bermain. Tentu saja bukan permainan sekedar permainan. Namun permainan ini sudah dikemas sedemikian rupa sehingga keterampilan numerasi dapat berkembang. 

Menggunakan aplikasi dan situs web Matematika

Ada banyak sumber daya daring yang dapat membantu individu berlatih dan meningkatkan keterampilan numerasi mereka. Media ini dapat dimanfaatkan untuk mewadahi kebutuhan murid yang melek teknologi dimana murid saat ini merupakan generasi Z yang hidup di era digital. Mereka perlu mendapat fasilitas ini untuk menarik mereka belajar numerasi. 

Memecahkan masalah di kehidupan nyata

Menerapkan keterampilan numerasi pada masalah kehidupan nyata dapat membantu individu melihat relevansi Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jika hanya belajar Matematika tanpa diaplikasikan ini hanya membuat beban pikiran. Aplikasi dalam kehidupan nyata akan membangun kesadaran murid dalam belajar Matematika. 

Numerasi Kolaborasi dengan Permainan Tradisional

Salah satu alternatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran numerasi adalah kolaborasi permainan tradisional. sebagai contoh permainan tradisional “Engklek” dapat dikolaborasikan untuk melatih keterampilan numerasi murid. langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 

1. Menentukan tujuan pembelajaran

Dalam pembelajaran tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang menjadi indikator keberhasilan pembelajaran, sehingga perlu merumuskan tujuan pembelajaran dengan terukur sehingga mudah dicapai. Contoh indikator pembelajaran yang bisa digunakan adalah melalui permainan peserta didik dapat mengenal luas bangun datar.

2. Menentukan langkah pembelajaran. 

Berikut ini merupakan salah satu contoh langkah pembelajaran yang bisa digunakan. Peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok, Setiap kelompok mempersiapkan lapangan “Engklek” sesuai dengan yang sudah dicontohkan oleh guru. Peserta didik meletakkan kartu soal disetiap kotak di lapangan. Peserta didik menerima penjelasan guru tentang cara bermain. Peserta didik diberi kesempatan bertanya. Peserta didik melakukan permainan Engklek. Langkah pembelajaran bisa disesuaikan dengan strategi yang digunakan oleh guru. 

3. Asesmen pembelajaran

Asesmen tulis dengan soal terkait dengan luas bangun datar. Asesmen pembelajaran sebaiknya dilakukan secara holistik, tidak hanya dari lingkup kognitif namun juga dari segi afektif dan juga psikomotorik. Gunakan instrumen yang sesuai untuk digunakan berdasarkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 

4. Refleksi dan tindak lanjut

Setiap pembelajaran perlu diakhiri dengan refleksi sehingga murid dan guru memperoleh kebermaknaan dalam proses belajar. Mencari lebih dan kurangnya sehingga bisa menjadi modal untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya. 

Bukan Proses Instan 

Menumbuhkan keterampilan numerasi bukan proses instan yang bisa terbangun sehari dua hari. Membutuhkan proses yang panjang untuk mendapatkannya. Perlu adanya latihan secara terus menerus selain latihan juga perlu adanya pembiasaan dan penciptaan lingkungan belajar yang mendukung adanya pengembangan keterampilan literasi ini. Lingkungan belajar disini meliputi lingkungan biotik dan abiotiknya. Keduanya perlu berjalan seiring sejalan.

Penyunting: Putra