Mempelajari berbagai macam tools yang dapat menunjang pembelajaran di kelas namun kurang dalam penyampaian kepada siswa bukankah akan menjadi sesuatu yang mengganjal di dalam diri seorang guru bukan? Sebuah kunci yang penting dalam mengajar adalah sebuah komunikasi. Tak hanya di dalam mengajar siswa di kelas saja sebenarnya, komunikasi adalah aspek utama dalam kegiatan sosial sehari-hari. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan komunikasi sebagai pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga apa yang dimaksudkan dapat tersampaikan dan dipahami dengan baik.
Lalu apa impact yang terjadi ketika seorang guru memiliki kemampuan komunikasi yang baik? Hal ini akan mempengaruhi kualitas seorang guru dalam mengajar siswa yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran dan mutu pendidikan di dalam lingkungan sekolah. Mengacu pada UU no 14 tahun 2005 pun menyebutkan, bahwa di abad 21 ini seorang guru harus memiliki 5 kompetensi dasar yang salah satunya adalah komunikatif. Kemudian apa yang harus guru lakukan untuk dapat membangun sebuah komunikasi yang baik dengan siswa di kelas? berikut adalah beberapa tips agar komunikasi dua arah antara guru dan siswa dapat tersampaikan secara baik
Pembawaan
Sumber: barta1.com Pembawaan guru dalam mengajar akan menentukan respon siswa di kelas. Ketika guru memulai pembelajaran dengan ekspresi dan pembawaan yang tenang, menyenangkan, dan interaktif maka akan menimbulkan respon dari siswa yang antusias dan aktif dalam menanggapi pembelajaran yang disampaikan.
Respon dari siswa akan terjadi sebaliknya ketika pembawaan seorang guru ketika megajar menggunakan suara yang keras, ancaman-ancaman hukuman apabila tidak merespon, atau respon berupa intimidasi ketika siswa salah atau tidak dapat menjawab pertanyaan. Pembawaan yang demikian akan membuat komunikasi dengan siswa terganggu. Siswa cenderung takut salah menjawab pertanyaan, takut salah bertindak, merasa terintimidasi, dan lain-lain. Karena respon negatif tersebut, maka akhirnya materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik.
Pengetahuan sumber: rijal09.com
Aspek yang satu ini tidak terbatas dalam pengetahuan mengenai materi pelajaran, tapi juga tentang pengetahuan perihal karakter siswa, minat dan bakat, strategi mengajar, kendala-kendala apa yang terjadi di kelas, serta pemahaman tentang kecerdasan siswa yang pastinya berbeda-beda. Dengan pengetahuan seperti ini, seorang guru akan dapat menentukan bagaimana cara mengajar yang dapat diterima oleh siswa yang heterogen.
Guru dapat memulai dengan berhenti menunjuk siswa dengan nilai akademis tertinggi, nilai akademis terendah, atau siswa yang nakal untuk menjawab soal. Tunjuk siapa saja dan mintalah untuk menyebutkan nama agar siswa tersebut merasa dikenal oleh guru. Berikan kesempatan setiap siswa secara rata. Tekankan dan ingatkan kepada siswa tentang tujuan utama bersekolah adalah untuk mengetahui apa yang belum diketahui, bukan ajang untuk berkompetisi. Dengan ini siswa akan termotivasi untuk saling menolong, membantu, dan bekerja sama. Kemudian guru sebagai fasilitator dapat menemukan titik perbedaan bagaimana karakter siswa ketika bekerja sendiri dan ketika bekerja sama atau kelompok. Kemudian tentukan metode mengajar seperti apa yang tepat dan mampu diterima oleh semua siswa.
Humble sumber: pelayananpublik.id
Dalam Bahasa Indonesia humble adalah sebuah sikap rendah hati yang berarti sikap menghargai orang lain, tidak bersikap angkuh dan sombong, mau mendengarkan, serta dapat menerima kritik dan saran. Meskipun guru berperan utama di dalam kelas, jangan menanamkan sikap angkuh dan sombong sehingga siswa harus hormat secara mutlak. Siswa memang harus memiliki respect terhadap guru, namun guru juga sewajarnya memberikan timbal balik kepada siswa. Ini akan membuat siswa merasa dihargai dan hubungan akan terbangun dengan baik.
Sebagaimana kelas merupakan tempat komunikasi dua arah antara guru dengan siswa, maka guru harus menjadi pendengar ketika siswa ingin menyampaikan pendapat, pertanyaan, kritik, maupun sekedar curhat sedang bertengkar dengan salah satu temannya. Sebagaimana pada poin kedua di atas, berikanlah setiap siswa kesempatan yang sama di kelas agar semua siswa merasa dihargai. Diberi kesempatan dan dihargai ketika berbicara akan menumbuhkan antusiasme baik di dalam diri siswa tersebut maupun siswa yang lain. Dengan ini akan menciptakan kelas yang interaktif
Sekian tips tentang bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan siswa agar pembelajaran di kelas dapat tersampaikan secara efektif. Mempelajari teori memang tidak akan semudah praktiknya. Namun seperti kata pepatah, sehari sehelai benang, setahun selembar kain. Yang artinya kita memang harus bersabar dan telaten dalam mengerjakan sesuatu hingga hal tersebut membuahkan hasil.