Setiap tahunnya, pendidikan di Indonesia selalu bertransformasi ke arah yang lebih terbarukan. Bentuk transformasi tersebut ditempuh dengan berbagai cara seperti perombakan kurikulum, pembenahan fasilitas sekolah, dan peningkatan pelatihan untuk para guru. Segala upaya tersebut merupakan langkah terbaik agar dapat membawa pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas.
Salah satu upaya untuk mentransformasikan pendidikan adalah melalui penyusunan kompetensi ajar dan kurikulum yang kompleks. Penyusunan kedua hal tersebut erat kaitannya dengan target capaian apa yang akan diterima peserta didik selama mereka menempuh pembelajaran. Apabila setiap sekolah memiliki perencanaan kompetensi ajar yang baik, kurikulum yang lengkap, dan fasilitas yang memadai maka cita-cita memajukan pendidikan bukanlah angan-angan belaka.
Penyusunan kurikulum baru bertujuan untuk mentransformasikan pendidikan (Sumber: Canva) Sebagai langkah nyata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyusun perencanaan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum tersebut didesain sedemikian rupa agar terjadi relasi yang win-win solution antara guru, siswa, dan instansi pendidikan. Desain yang dirancang dalam Kurikulum Merdeka juga memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang membedakannya dengan kurikulum sebelumnya.
Yuk mari sama-sama mengenal karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka! Simak penjelasan sampai akhir ya!
Kurikulum Merdeka: Ruang Kebebasan, Keleluasaan, dan Pembelajaran yang Berkualitas Kurikulum Merdeka adalah penyusunan kompetensi pembelajaran intrakurikuler yang beragam agar peserta didik memiliki cukup waktu dalam memahami dan menguatkan konsep kompetensi ajar. Selain itu, tenaga pendidik diberikan keleluasan untuk memilih perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat meningkatkan kebutuhan dan potensi peserta didik.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga disusun sebagai respons terhadap transformasi pendidikan Indonesia dari "yang konvensional" menuju ke "yang terbarukan". Kata terbarukan tersebut mengarah kepada hadirnya teknologi dalam pembelajaran. Teknologi tersebutlah yang menjadi gambaran baru pendidikan di Indonesia. Penggambaran baru tersebut harus dapat selalu eksis sehingga diperlukan penyusunan terbarukan baik secara sistematik maupun praktis. Oleh karena itu, kurikulum yang disusun harus disesuaikan dengan aspek-aspek fleksibilitas, kemudahan akses, dan perencanaan pendidikan yang berkelanjutan. Untuk itulah Kemendikbud mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.
Mengenal Tiga Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka Konsep Kurikulum Merdeka memungkinkan setiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal, sehingga dapat menciptakan lulusan yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Artinya, kurikulum tersebut memberikan ruang sebebas-bebasnya kepada instansi untuk dapat menyusun materi ajar yang lebih inklusif dan adaptif dengan perubahan zaman.
Sebagai upaya untuk membantu Anda memahami Kurikulum Merdeka lebih mendalam, berikut kami uraikan tiga karakteristik utamanya sebagai berikut.
1. Mengembangkan Soft Skills dan Karakter Peserta Didik Orientasi Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan peserta didik agar memiliki prinsip-prinsip yang terdapat dalam sila bangsa Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan visi pendidikan Indonesia yaitu, " Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila” .
Pengembangan program Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk menciptakan siswa yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Siswa dengan kompetensi tersebut diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam pendidikan di Indonesia.
2. Pemfokusan terhadap Materi yang Esensial Penyusunan Kurikulum Merdeka berlandaskan pada efisien dan efektivitas. Pemfokusan tersebut disesuaikan dengan materi yang esensial, relevan, dam mendalam sehingga peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi dalam mencapai kompetensi dasar. Kompetensi yang dirancang dalam kurikulum tersebut terfokus pada peningkatan terhadap literasi dan numerasi.
Materi yang disusun harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa (Sumber: Canva) Penyusunan terhadap materi yang esensial berkaitan dengan hadirnya bentuk evaluasi terhadap materi ajar yang dianggap riskan dalam pendidikan. Materi yang riskan tersebut disederhanakan sehingga peserta didik jauh lebih mudah memahami materi ajar yang diberikan. Hal tersebut tercermin dalam penyusunan kompetensi yang dengan sebaik mungkin disusun dengan berpedoman pada kemampuan, minat, dan kapasitas peserta didik.
3. Fleksibilitas dalam Pembelajaran Fleksibilitas menjadi indikator yang membedakannya dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum Merdeka memberikan guru, sekolah, dan civitas akademik untuk dapat menyusun materi ajar dengan melakukan penyesuaian secara kontekstual. Penyesuaian tersebut berkaitan dengan konteks budaya, lokalitas, dan kepercayaan.
Secara umum, Konsep Kurikulum Merdeka memungkinkan setiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal sehingga dapat menciptakan lulusan yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum ini juga menempatkan kearifan lokal sebagai dasar pengembangan kurikulum, sehingga pendidikan yang diberikan lebih dekat dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah masing-masing.
Demikianlah informasi perihal karakteristik yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka . Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka menjadi terobosan dalam pendidikan di Indonesia dengan memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal. Konsep ini diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkualitas untuk generasi masa depan Indonesia.
Selain itu, konsep kurikulum merdeka juga menekankan pada pembelajaran yang lebih interaktif dan memanfaatkan teknologi serta sumber daya yang tersedia di masyarakat. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat lebih tertarik dalam pembelajaran dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan bermasyarakat. Kami berharap artikel ini dapat menambah pengetahuan Bapak/Ibu sehingga siap menjadi agen perubahan yang nyata dalam pendidikan. Maju terus pendidikan bangsa! Bersama-sama mari menjadi agen yang dapat mentransformasikan pendidikan ke taraf yang lebih baik! Salam Inovatif!
Ayo bergabung dengan paket membership GuruInovatif.id sekarang! Ini adalah kesempatan terbaik bagi Anda untuk meningkatkan kemampuan serta karir Anda sebagai tenaga pendidik. Dengan bergabung dalam paket membership kami, Anda akan mendapatkan akses ke konten premium yang tidak tersedia bagi pengunjung biasa. Anda juga akan mendapatkan diskon harga untuk produk dan layanan yang kami tawarkan. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan layanan pelanggan prioritas dari tim kami. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Ayo bergabung dengan paket membership kami sekarang juga!
Penulis: Yandi Chidlir Editor: Putra