Sebenarnya mama tidak berminat mengikuti program calon guru penggerak. Tetapi karena didesak dan didukung oleh kepala sekolah dan pengawas, akhirnya mendaftar juga. Dengan tekat untuk menambah pengetahuan tentang kebijakan terkini. Dan berharap ilmunya nanti bisa bermanfaat untuk diri dan orang lain. Terutama untuk lembaga tempat berdinas.
Untuk tahap pertama mama harus mengisi curiculum vitae yang berisi data-data pribadi. Dilanjutkan mengisi essai yang jumlah karakter katanya ditentukan oleh sistem. Jadi kalau jumlah karakternya kurang tidak bisa terkirim. Poin dalam essai adalah pengalaman yang dialami. Selain itu ada survei yang perlu diisi juga. Sampai di survei, mama muncul keraguaan karena isi survei pilihannya banyak yang ambigu. Namun berusaha untuk diselesaikan. Sampai akhirnya masuk tes bakat skolastik dan mama dinyatakan lolos tahap 1, masuk daftar peserta tahap 2.
Dalam tahap 2, ada sesi simulai mengajar dan wawancara. Simulasi mengajar dilakukan secara daring. Aplikasi yang dipakai google meet, dengan dua asesor yang mendampingi. Kegiatan simulasi mengajar berlangsung dengan lancar. Asesor menyilakan mama untuk keluar dari room. Karena mama tidak segera klik keluar, asesor mengeluarkan mama. Dan muncul tampilan di lapttop "anda telah dikeluarkan dari rapat". Tanpa sengaja adik mendekati mama dan membaca tampilan di laptop. Spontan adik berkata, Kasihan mama telah dikeluarkan dari rapat”. Mama hanya tersenyum mendengar komentar adik.