GELIAT BAHASA JAWA DALAM KURIKULUM MERDEKA - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 30 Jun 2022

GELIAT BAHASA JAWA DALAM KURIKULUM MERDEKA

Artikel

Cerita Guru

Dra. Sri Suprapti

Kunjungi Profile
4751x
Bagikan

Artikel

GELIAT BAHASA JAWA DALAM KURIKULUM MERDEKA

Oleh : Sri Suprapti, Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 8 Surakarta

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Tahun 2022. Pedoman tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Tahun 2022.

Disampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas serapan kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa dan meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Tengah yang selaras dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56 / M / 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran maka perlu dilakukan penyusunan Capaian Pembelajaran
muatan lokal bahasa Jawa pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah baik negeri maupun swasta di Provinsi Jawa Tengah guna mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka dengan penerapan pembelajaran paradigma baru dan berdiferensiasi.

Terhadap Satuan Pendidikan yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak dan Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan serta Satuan Pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka wajib melaksanakan penerapan kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.Pelajaran Bahasa Jawa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Kekhasan ini tersirat pada keharusan guru memberikan keteladanan dalam berbagai hal yang dipelajari karena secara khusus mata pelajaran Bahasa Jawa merupakan pelajaran penanaman nilai budaya. “Sebagai muatan lokal wajib, bahasa Jawa harus digiatkan, jangan sampai anak-anak kita tidak bisa berbahasa Jawa,

Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Jawa dapat diajarkan pada Kurikulum Merdeka. Ini melalui Struktur Kurikulum yang diakomodasi dengan 72 Jam Pelajaran per tahun. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah meluncurkan program yang bernama program Merdeka Belajar. Merdeka Belajar memang sangat dibutuhkan di era saat ini, mau atau tidak Peserta Didik tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan. 

Kemudian, yang namanya program kurikulum merdeka bisa juga diartikan bahwa kemerdekaan itu juga berlaku untuk Guru di dalam kelas ( tidak lagi Pembelajaran Jarak Jauh / PJJ ), agar dapat menentukan sendiri apa cara mengajar yang terbaik untuk Peserta Didiknya. Selain itu, Guru juga dapat secara merdeka untuk memilih elemen-elemen dari kurikulum yang terbaik. Merdeka Belajar untuk mengembalikan sistem Pendidikan Nasional kepada esensi Undang-Undang dengan memberi kebebasan kepada Sekolah, Guru dan Peserta Didk untuk bebas berinovasi, bebas untuk belajar dengan mandiri dan kreatif, dimana kebebasan berinovasi ini harus dimulai dari Guru sebagai penggerak Pendidikan Nasional.

Sebagai Guru Bahasa Jawa merasa sangat bangga dengan adanya kebijakan program Merdeka Belajar yang diluncurkan untuk mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) di Indonesia. Ketika masa pandemi covid-19 Guru mengoptimalkan penggunaan Bahasa Jawa pada Peserta Didik melalui PJJ merupakan rekomendasi alternatife untuk pembelajaran mata pelajaran Bahasa Jawa. Walaupun Bahasa Jawa merupakan pelajaran yang masuk pada muatan lokal, namun Bahasa Jawa akan menjadi penting karena diharapkan bisa tercapai tujuannya. 

Bahasa Jawa pelajaran muatan lokal yang bisa melestarikan bahasa ibu dan menjadikan sebagai pendidikan karakter yang memuat banyak kearifan lokal. Seorang Peserta Didik memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sehingga mereka akan berusaha keras menunjukkan usahanya untuk berhasil. Mereka memiliki kesiapan yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dan yang muncul dalam kehidupan nyata.

Namun kenyataannya, Peserta Didik itu tidak percaya diri dalam menggunakan Bahasa Jawa Krama. Foktornya bermacam-macam, ada yang takut salah, ada yang karena kurang memahami Bahasa Krama, gengsi memakai bahasa ibu, tidak tertarik dengan Bahasa Jawa Krama, bahkan karena di rumah tidak dibimbing oleh Orang Tua menggunakan Bahasa Jawa Krama. Menjadi Guru Bahasa Jawa akan mengoptimalkan kepercayaan diri terhadap Peserta Didik. Sebagai contoh kegiatan PJJ materi Bahasa Jawa Krama misalnya, penyampaian yang dilakukan melalui Whatsapp ( WA ), karena sebagai media yang terjangkau di berbagai kalangan. Contoh kalimatnya : Bocah-bocah sing daktresnani, Bu Guru kepengin mangerteni basa jawa kramamu marang wong tuwamu ana ing ngomah. Kepiye anggonmu matur nalika arep ngaturi Bapak Ibu maringi arta kangge tumbas buku lan kanggo mbayar kaos Olahraga!. Dalam pengiriman tugas dari Peserta Didk selain dengan WA, bisa juga tulisan yang difoto kemudian dikirimkan ke Guru. 

Ketika ada Peserta Didik yang mengirim jawaban itu benar, maka rasanya bangga bahwa Peserta Didik sudah memahami dan tetap melestarikan budaya kearifan lokal. Namun sebaliknya apabila ada Peserta Didik yang hanya beberapa kata yang benar, sebagai Guru merasa prihatin sekali. Setiap jawaban yang sudah dikirimkan, maka Guru akan membalas dengan kalimat :”nggih, matur nuwun Mbak/ Mas … . ( nama Peserta Didik ), pinter sampun saget basa Jawa Krama kaliyan tiyang sepuh, dipunterusaken basa Jawa Krama kaliyan tiyang sepuh nggih”. Artinya “ Iya, Terima kasih Mbak / Mas … . ( nama Peserta Didik ), sudah pandai menggunakan Basa Jawa Krama dengan Orang Tua, diteruskan menggunakan Bahasa Jawa Krama dengan Orang Tua ya “.

Kegiatan seperti di atas merupakan apresiasi Guru kepada Pesera Didik dan lebih dari itu sekaligus menganjurkan untuk selalu menggunakan bahasa Jawa Krama kepada Orang Tua. Hal ini bisa dijadikan pembiasaan praktik yang bagus dan dipandu oleh Orang Tua untuk menerapkan bahasa Jawa Krama. Praktik yang baik ini akan menghindari anak untuk berbuat semaunya sendiri. Yang jelas anak mempunyai unggah ungguh basa yang benar dan ini menjadi bukti bahwa anak tersebut mempunyai sopan santun yang baik sesuai karakter yang diharapkan oleh semua pihak. Dengan begitu bisa dilihat bahwa dari capaian pembelajaran terhadap kearifan lokal adalah diharapkan mampu menggunakan Bahasa Jawa Krama yang dapat mencerminkan kegiatan berbahasa yang dilakukan mulai dari sebelum tidur hingga bangun dari tidur.

Keunikan dalam pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa yang ada diantaranya memang adanya beragam unggah-ungguh. Sebab hal ini ada kaitannya dengan adap atau sopan santun. Jangan sampai anak-anak tidak memahami penggunaan ragam tersebut sehingga salah memilih kosa kata pada waktu berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, hal ini sangat pentig untuk disampaikan kepada Peserta Didik. Peran Orang Tua sangatlah penting, karena anak-anak lebih lama bercengkerama di rumah dibandingkan dengan di sekolah.

Dengan penjelasan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Muatan Lokal Bahasa Jawa harus tetap dipakai dalam pembelajaran mulai sejak dini. Karena bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari banyak anak-anak yang unggah-ungguhnya  berkurang. Alangkah baiknya apabila dalam berbicara dengan Guru , Peserta Didik harus menggunakan bahasa Jawa halus / krama. Dan untuk keluarga modern ( sekarang ini ) juga harus membimbing anak-anaknya untuk menyukai Bahasa Jawa jangan malah melupakan ya!

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Notifikasi WhatsApp

Ridar Kurnia

Apr 20, 2022
6 min
Menginspirasi Berliterasi dan Berprestasi

SYAIFUDIN, S.Pd.

Jun 07, 2023
12 min
Filosofi Aksara Jawa Ditulis Menggantung Dan Miring ke Kanan

Dra. Sri Suprapti

May 13, 2022
3 min
Apa kabar ibu bapak guru?
4 min
Minat Anak Tergali Melalui Kepedulian Guru
1 min
Menggapai Asa, Membangun Karakter Anak Desa

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB