"The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go." - Dr. Seuss

Pendidikan merupakan jendela kehidupan. Melalui pendidikan, seorang individu menjadi memiliki sumber pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu mereka mencapai tujuan serta cita-cita. Selain itu, melalui pendidikan seseorang juga akan belajar tentang bagaimana berperilaku dan tumbuh di dalam lingkungan sosial. 

Salah satu aktor dan agen utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang baik dapat menciptakan seorang individu yang siap berkarir ke jenjang yang lebih besar. Oleh karena itulah, penting bagi seorang tenaga pendidik meningkatkan kemampuan, kepekaan, dan keterampilannya dengan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut dapat dicapai dengan memperbanyak sumber literasi, mempelajari berbagai metode ajar, dan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan serta seminar penunjang keahlian di GuruInovatif.id. 

Guru yang memiliki sertifikasi dan kompetensi yang terjamin dapat meningkatkan kepercayaan diri tenaga pendidik itu sendiri, wali murid, siswa, dan masyarakat luar sehingga dengan penuh keyakinan ‘percaya’ bahwa pendidikan adalah pilihan terbaik dalam membentuk jati diri seorang individu. Selain itu, sebagai upaya untuk mencapai pemahaman yang maksimal dalam pendidikan, seorang guru harus juga mengetahui empat pilar belajar dalam pendidikan. 

Apa itu empat pilar belajar? Apa saja konsep-konsep yang terdapat di dalamnya? Yuk belajar bersama-sama!

Mengenal Empat Pilar Belajar dalam Pendidikan

Pada akhir tahun 90-an, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyusun kerangka kerja terbaik dalam menghadapi pembelajaran di abad ke-21. Secara keseluruhan, kerangka kerja yang disusun menunjukan bahwa pendidikan harus memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekedar ilmu pengetahuan saja. Pendidikan harus menjadi ruang bagi individu untuk memahami dunia dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah di era yang semakin modern. 

Berdasarkan penyusunan kerangka kerja di atas, UNESCO kemudian mengembangkan empat pilar belajar, yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk terampil), learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). Dengan bertumpu pada keempat pilar tersebut, baik tenaga pendidik dan peserta didik dapat menjadi agen perubahan bangsa dan membawa pendidikan di Indonesia pada taraf yang lebih baik lagi. 

Penerapan Empat Pilar Belajar sebagai Penunjang Pembelajaran

Setelah mengetahui empat pilar belajar di atas, tugas Anda sekalian adalah melihat secara detail apa yang dimaksud oleh keempat pilar tersebut sehingga siap untuk menerapkannya dalam pendidikan. Berikut kami uraikan empat pilar belajar dalam pendidikan di Indonesia! simak dengan saksama ya!

1. Learning to Know (Belajar untuk Mengetahui)

Dalam pendidikan, tenaga pendidik merupakan fasilitator terbaik bagi siswanya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus mampu mengarahkan peserta didik untuk dapat berperan dan terlibat dalam pembelajaran. Anda juga harus mengetahui strategi terbaik untuk mendorong siswa bertanya, belajar, dan mengembangkan minat mereka. Keaktifan siswa tersebutlah yang menjadi indikator keberhasilan pendidikan. Dengan demikian, aspek learning to know sangat penting sebagai langkah awal dalam pembelajaran. 

2. Learning to Do (Belajar untuk Melakukan Sesuatu)

Aspek selanjutnya berkaitan dengan pengembangan keterampilan dan implementasi. Dalam pembelajaran, Bapak/Ibu dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung dan praktek, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghadapi dunia kerja yang terus berubah. Oleh karena itu, pada aspek kedua ini, Anda harus lebih aktif dalam mengarahkan siswa mengenal dan mendalami minat dan bakat yang mereka miliki. 

3. Learning to Live Together (Belajar untuk Hidup Bersama-Sama)

Pendidikan selalu menjadi tempat terbaik untuk mengembangkan keterampilan sosial. Oleh karena itu, melalui pendidikan Bapak/Ibu harus dapat mempromosikan nilai-nilai moral, harmoni, kerja sama, dan Pancasila kepada peserta didik. Nilai-nilai tersebutlah yang dapat menjadi landasan berpikir sehingga mereka dapat lebih matang dalam lingkungan masyarakat. Penerapan hal tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan bakti sosial,  gotong royong, dan aktivitas kemanusiaan lainnya. 

4. Learning to Be (Belajar untuk Menjadi Sesuatu)

Aspek terakhir merupakan wujud pengembangan maksimal dari ketiga aspek sebelumnya. Pada tahap ini, Anda dapat memberikan siswa kesempatan lebih besar untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan kepentingan mereka. Selain itu, Anda harus mendorong siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka. Sebagai pilar perubahan bangsa, Anda dapat memulai penerapan aspek tersebut dengan memberikan motivasi, mengajak siswa berdiskusi perihal rencana mereka di masa depan, dan membuka layanan konsultasi. 

Demikianlah beberapa informasi yang dapat kami sampaikan. Kami berharap melalui artikel ini Bapak/Ibu dapat lebih siap menghadapi pembelajaran di era modern. Kami berharap melalui empat pilar belajar, Anda dapat membantu peserta didik mengembangkan pembelajaran yang lebih inklusif, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta menghasilkan lulusan yang terampil dan siap menghadapi tantangan masa depan. 

Penerapan empat pilar belajar secara efektif merupakan tanggung jawab semua masyarakat, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan pemerhati pendidikan lainnya.Dengan bersama-sama mari kita tingkatkan pendidikan di Indonesia dengan berpedoman pada empat pilar belajar di atas. Semangat untuk semua guru di Indonesia! Maju terus pendidikan bangsa!

Penulis: Yandi Chidlir
Editor: Putra