Diterbitkan 31 Jul 2022

Gen z jadi Guru, Kenapa Tidak?

Gen Z jadi Guru Kenapa Tidak?Menjadi fresh graduated sarjana pendidikan menjadi tantangan tersendiri di era sekarang. Bagi Generasi Z (Gen Z) yang lulusan sarjana pendidikan tentu saja mengalami dilema tersendiri. Apakah  akan tetap bekerja di bidang pendidikan atau mencoba peruntungan lain di bidang lainnya? Tentunya bagi Gen Z yang memutuskan menjadi seorang pendidik memiliki beban tersendiri. Selain beban usia dimana usia berada di fase-fase produktif , Gen Z juga dipandang lebih melek dalam bidang teknologi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Nahh buat Gen Z yang memutuskan untuk menjadi  guru ada beberapa tips & trik yang dapat dilakukan. 1. Kuasai Kompetensi.Setidaknya ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, serta kompetensi profesional. Keempat kompetensi ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005. 2. Pahami Setiap Karakter Siswa.Dalam mengajar tentu saja antara satu siswa dan siswa lain berbeda. Mereka memiliki keunikan masing-masing. Terdapat siswa yang unggul dalam dalam pelajaran A dan terdapat pula yang kurang unggul. Disini sebagai seorang guru tentu saja tidak boleh melabelkan siswa "Si Bodoh, Si Dungu" bagi siswa yang kurang unggul dalam mata pelajaran yang di ampu, karena sekali lagi orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 3. Gali Metode Belajar yang Tepat.Banyak sekali metode belajar yang dapat digunakan oleh seorang guru, dari berbagai macam metode guru harus bisa menentukan metode yang tepat agar ilmu yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh siswa.4. Ikuti Berbagai Macam PelatihanPelatihan dapat berupa workshop/webinar mengenai pendidikan. Pelatihan berguna untuk melatih soft skill guru. Pelatihan ini dapat dilakukan secara online maupun offline. Apalagi bagi guru muda manfaatkan untuk melatih soft skill dan menggali potensi.