Artikel ini membahas peran guru sebagai "Pahlawan Tanpa Suara" yang sering diabaikan dan menyelidiki pentingnya kesehatan mental guru dalam konteks pembelajaran berkualitas. Dengan pendekatan ilmiah, artikel menguraikan alasan di balik gelar tersebut, menyoroti dampak langsung kesehatan mental guru

Guru meskipun memiliki peran utama dalam pendidikan, tidak luput dari keterbatasan, terutama terkait dengan isu-isu kesehatan mental. Menghargai kesehatan mental guru menjadi investasi dalam menciptakan atmosfer kegiatan belajar mengajar yang positif.

Sejarah menunjukan bahwa untuk menjadi sebuah bangsa yang utuh, kita tidak hanya bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan alam. Sebuah bangsa yang maju membutuhkan kekayaan intelektual berkaitan dengan kemampuan membaca, menghitung, berbicara, menulis, dan kecakapan mengambil keputusan. Keseluruhan konsep-konsep tersebut berada dalam satu payung ilmu pengetahuan yang sama yaitu kecakapan literasi dan numerasi. Kecakapan tersebut tertanam dalam setiap komunikasi, tindakan, dan pemikiran sehari-hari. Tetapi, sudahkah Bapak/Ibu memahami apa yang dimaksud dengan literasi dan numerasi? Bagaimana cara membangun kecakapan tersebut? dan Tantangan apa yang akan Bapak/Ibu hadapi dalam upaya mewujudkannya?

Sebagai seorang guru, kita seringkali merasa bahwa pekerjaan kita adalah pekerjaan yang penuh dengan tantangan. Namun, apa yang seringkali terlupakan adalah menjaga kesehatan mental kita sendiri.

Panduan lengkap untuk meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kemendikbudristek. Persiapan administrasi, strategi wawancara, dan langkah menuju studi lanjutan. Simak informasinya melalui artikel berikut