FLEKSIBILITAS FINANSIAL DARING DAN LURING PADA KUIS BERBASIS HTML SEBAGAI PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER SMART-NETIZEN SISWA SMAN 2 KOTA MOJOKERTO - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 22 Mei 2023

FLEKSIBILITAS FINANSIAL DARING DAN LURING PADA KUIS BERBASIS HTML SEBAGAI PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER SMART-NETIZEN SISWA SMAN 2 KOTA MOJOKERTO

FLEKSIBILITAS FINANSIAL DARING DAN LURING PADA KUIS BERBASIS HTMLSEBAGAI PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKADALAM MEMBANGUN KARAKTER SMART-NETIZENSISWA SMAN 2 KOTA MOJOKERTO

Metode Mengajar

ERWIN JOKO SUSANTO

Kunjungi Profile
604x
Bagikan

A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan isi yang diamanatkan dalam paragraf 4 (empat) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka sebagai insan pendidikan seharusnyalah kita sebagai guru ikut membantu kinerja pemerintah dalam meningkatkan pembelajaran bermutu demi taraf kehidupan yang bermartabat dan ketercapaian tujuan pendidikan nasional, oleh karena itu proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan yang membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan indicator terjadinya perubahan perilaku, intelektual dan moral maupun sosial yang lebih baik. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar meliputi metode, sumber belajar dan bahan ajar, tempat, yang diatur oleh guru melalui proses pembelajaran secara kondisional.

Permasalahan urgen dan sangat menyita perhatian adalah mampukah kita menghadirkan dan mengimplementasikan minimal sebuah ikhtiar dari harapan di atas tatkala masih banyak kendala, hambatan dan rintangan yang tidak semuanya bermula dari manusia itu sendiri tapi terkadang dari kondisi tertentu yang membuat segalanya menjadi tidak lancar, seperti bencana alam, gempa, banjir, badai, gunung meletus dan ditambah lagi dengan ancaman merebaknya virus Corona (Convid-19) sehingga hampir melumpuhkan sendi-sendi peri kehidupan bangsa dan masyarakat dunia di berbagai bidang termasuk pendidikan.

Di sisi lain, bahwa tuntutan suksesi tujuan manusia hidup di dunia ini memang masih dalam konteks pembelajaran dan berproses. Namun dalam prosesnya banyak diwarnai oleh permasalahan sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, buta huruf dan kasus-kasus normatif atau bencana yang disebabkan oleh manusia itu sendiri dan tak jarang pembelajaran tatap muka di dunia pendidikan ikut terdampak dan memberi dampak sedikit lebih banyak dari pada pembelajaran MERDEKA yang secara tidak langsung mengikis nilai dan karakter positif bangsa yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Noda-noda yang secara online dan offline menjadi rekam jejak digital dan ter-share di media sosial dan seakan-akan sudah menjadi menu keseharian yang memprihatinkan, walaupun satu nila tetap selalu mencemari susu sebelengga. 

Pembelajaran di masa darurat ini seyogyanya tidak mengharuskan kita mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi bagaimana protokol kesehatan tetap dijalankan secara aman tanpa mencederai keluhuran proses pendidikan serta ada bukti nyata sumbangsih atau campur tangan dan tanggung jawab pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mensukseskan segala cita-cita dan tujuan pendidikan. Bentuk kepedulian pemerintah tersebut bisa dicontohkan sebagaimana screenshot ini yang penulis ambil dari salah satu media online di https://pontianak.tribunnews.com/2020/08/02/hore-seluruh-pelajar-dapat-kuota-internet-gratis-nadiem-makarim-jelaskan-soal-pengalihan-dana-bos

 

B. PEMBAHASAN

Melihat dan menelaah latar belakang serta sekelumit cara mengatasi permasalahan seperti di atas, maka penulis masih memandang bahwa bentuk implementasi dari atas ke bawah dibutuhkan fleksibilitas untuk menguatkan konsep-konsep fundamental yang mendasari kemampuan guru dan siswa untuk mencapat tiap indikator kesuksesan belajar. 

Oleh karena itu, izinkanlah saya untuk mengkontribusikan secuil tulisan yang mengilustrasikan pengalaman bagus dan mungkin bisa menjadikan kebermanfaatan kepada sesama, bermula dari pemanfaatan teknologi seperti internet online yang sebaiknya tidak hanya melibatkan guru tetapi juga secara langsung siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan terkait seperti mengupload pengalaman belajarnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa ke dalam wahana belajar tadi. Pengalaman belajar akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut karena secara langsung melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan peraba. Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya menyiapkan materi, melakukan praktek, mengupload dan mengolah data sampai pada tingkat mengevaluasi diri dan berdiskusi akan memberikan nuansa pembelajaran lebih bermakna (meaningful). 

Keikutsertaan peserta didik juga mampu mengambil peran penting sejalan dengan kebutuhan pasar akan sumber daya manusia dalam menciptakan dan memanfaatkan hasil teknologi terapan seperti internet. Kaitannya dengan pembangunan karakter, maka wahana pembelajaran yang berkarakter melalui pembelajaran berbasis ICT tetap kita tumbuhkan baik dalam media atau aplikasi media social (whatsapp atau facebook) atau media posting lainnya seperti blog, web, email sebagai wahana inventarisasi kinerja guru dan siswa secara interaktif. Wahana inventarisasi kinerja guru tersebut sudah bukan rahasia lagi mampu mengkomunikasikan dan mengevaluasi tugas-tugas harian, ulangan dan lainnya.

Tanpa mengurangi kemampuan dalam mengembangkan kreatifitas guru dan siswa, wahana online seperti blog/E-learning berupa LMS juga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran layaknya pembelajaran langsung face to face (offline). Fleksibilitas suatu wahana yang difungsikan tidak hanya menuntut kepandaian dan keterampilan guru dan siswanya,  tetapi juga menuntut timbal balik positif berupa penghematan, efektifitas, efisiensi, yang ujung-ujungnya adalah tidak membebani sisi ekonomi para orang tua dan wali murid.

Oleh karena itu, sekali lagi untuk menjawab tantangan tersebut, maka  dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami selaku salah satu pendidik di lingkungan SMAN 2 Kota Mojokerto ingin berbagi suatu pengalaman mengajar yang kami tuangkan dalam sebuah karya tulis dengan judul, “Fleksibilitas Finansial Daring Dan Luring Pada Kuis Berbasis Html Sebagai Pengembangan Kurikulum MERDEKA Dalam Membangun Karakter Smart-Netizen Siswa Kelas 12 Mipa/Ips Sman 2 Kota Mojokerto”   

 

C. KEBERMANFAATAN

Bahwa sebaik-baiknya manusia diantara kita adalah ketika ada diantara kita, hadirnya orang orang yang bermanfaat baik secara ilmu dan perilaku. 

Manfaat kuis berbasis HTML dalam pembelajaran MERDEKA sebagaimana berikut:

  1. Meminimalisir biaya, baik berupa penghematan data (paket internet) maupun penghematan listrik dan wifi. Karena ketika siswa telah masuk pada halaman kuis berbasis html, paket data/koneksi internet bisa kita matikan untuk waktu yang lama sampai datangnya waktu/halaman submit. Nah, durasi waktu online antara mengisi biodata (nama/kelas) dan mensubmit inilah yang membuat siswa dapat bekerja secara offline tanpa takut akan kehabisan data / paket internet walaupun dengan dengan batasan waktu tertentu. 
  2. Dari sini pulalah guru bisa memberikan kesempatan yang berulang-ulang ketika siswa melaporkan hasil yang kurang memuaskan (nilai dibawah kkm) tanpa sedikitpun kekuatiran akan kehabisan data/paket internetnya. Ketidakkuatiran ini adalah sebuah keniscayaan karena sifat dari HTML yang disematkan pada blogpost, baik yang menggunakan platform blogspot.com ataupun wordpress, yang memiliki system. 

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML memungkinkan seorang user untuk membuat dan menyusun bagian paragraf, heading, link atau tautan, dan blockquote untuk halaman web dan aplikasi. HTML bukanlah bahasa pemrograman, dan itu berarti HTML tidak punya kemampuan untuk membuat fungsionalitas yang dinamis. Sebagai gantinya, HTML memungkinkan user untuk mengorganisir dan memformat dokumen, sama seperti Microsoft Word. Ketika bekerja dengan HTML, kita sebagai guru menggunakan struktur kode yang sederhana (tag dan attribute) untuk mark up halaman website. Misalnya, kita membuat sebuah paragraf dengan menempatkan enclosed text di antara tag pembuka 

  dan tag penutup 

seperti di bawah ini: 

 

 

This is how you add a paragraph in HTML.

 

 

You can have more than one!

 

Kesimpulannya, pengertian HTML sebagai bahasa mark up sangatlah mudah untuk dipahami bahkan bagi guru pemula blogger/wordpress. 

  1. Tidak mengenal ruang dan bebas bergerak. Bahkan dengan kehadiran android untuk mengerjakan kuis berbasis HTML ini, siswa kita bisa melakukan hal positif lainnya seperti membantu orang tua, dan belajar lainnya.
  2. Mampu menggandakan uji coba sebanyak yang siswa bisa dan berklimaks kepuasan individu. Semisal tes untuk 
  3. Guru mampu memberikan pelayanan dan menanamkan nilai-nilai kemandirian kepada siswa atau secara grup dengan menambahkan fungsi medsos seperti whatsapp atau facebook sebagai wahana mengkomunikasikan serta menginteraksikan berbagai tugas harian sebagai bagian dari kemerdekaan belajar.

D. PERENCANAAN

Perencanaan dan penyusunan kuis berbasis html ini tidaklah serta merta kita buat dan langsung kita sodorkan ke siswa, tetapi memiliki perencanaan sistematis, dimana kita sebagai guru harus menyiapkan satu pengembangan kisi-kisi (baik berupa bedah kisi-kisi berupa kisi-kisi penulisan soal dan kartu soal yang pada akhirnya mengerucut pada soal menggunakan HTML dan disematkan ke blog kita. 

 

E. HAMBATAN DAN SOLUSI

Beberapa kemajuan dan efektifitas serta efisiensi penggunaan kuis berbasis HTML ini terus mengalami progress tetapi sejalan itu pula beberapa laporan dari siswa via whatsapps dalam interaksinya, yang menggambarkan kesulitan dan hambatan mulai dirasakan, yaitu sebagaimana berikut:

  1. Hanging/ngadat sering mewarnai proses pengerjaan siswa. Solusinya siswa dianjurkan untuk mematikan nyala (lampu) hape atau mem-black out sebentar selama kurang lebih 3-4 detik dan kemudian dinyalakan lagi.
  2. Kekeliruan proses pengerjaan siswa bisa terjadi dan harus mengulang (walaupun diperbolehkan), dikarenakan kurang bersahabat dengan aktifitas siswa seperti mereload/refresh halaman/webpage dan kurang sejalan dengan mem-back halaman web/blog, sehingga nomor berapapun yang telah diselesaikan oleh siswa, selalu kembali pada halaman awal seolah-olah mengulang lagi dari awal. Untuk jangka pendeknya, solusi sementara adalah berkonsultasi dengan gurunya(penulis via WA)

 

F. Implementasi

Bahwa pembelajaran MERDEKA diartikan dengan tidak harus bermakna membebaskan segala bentuk pembelajara namun setiap pembelajaran pada kondisi apapun akan memberi dampak pada metode dan cara guru dalam memberikan pembelajaran adalah sebuah keniscayaan. Semua yang direncanakan harus dijalankan sesuai pepatah bijak, plan your work and work your plan!, 

Berikut adalah screenshot halaman blog penulis dimana kuis dengan basis HTML sesuai bab/KD/materi disematkan dan cara penulis dan siswa mengkomunikasikannya


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

3 Metode untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa di Era Digital
Model Penguatan Literasi Digital: Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual Bagi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan

MUHAMMAD ALAMSYAH

Aug 14, 2023
7 min
AKU BAPER TikTok (Aktualisasi Pembelajaran Berbasis Projek TikTok)

putu kusuma

Jun 30, 2022
2 min
Tips Menjadi Guru Generasi Alpha
Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Contoh Penerapannya

Luqmanul Hakim

Mar 09, 2023
5 min
Persiapan Menuju Fase Dewasa melalui Pendekatan Andragogi!
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB