Dimas Krikof VS Tren Gen Z untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 30 Mei 2023

Dimas Krikof VS Tren Gen Z untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045

Dimas Krikof perlu dihadirkan untuk menghadapi tren yang berkembang saat ini dan akan datang. 5 tren yang berkembang saat ini dan bagaimana dimas krikof menjadi solusi kurikulum merdeka dalam mewujudkan Indonesia Emas? silahkan baca artikel saya.

Dunia Pendidikan

FERA ANDRIANI

Kunjungi Profile
653x
Bagikan

Dimas Krikov Vs Tren Gen Z Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

 

Masyarakat dan dunia terus berkembang dan berubah seiring dengan pertumbuhan teknologi dan dimulainya Revolusi Industri 4.0. Hal ini memberikan dampak yang luar biasa pada bidang pendidikan. Tren yang berkembang di dunia saat ini patut diwasdai. Baik pendidik maupun peserta didik harus memiliki kecerdasan menghadapi tren yang akan terus berubah. Untuk itulah sekolah perlu menghadirkan Dimas Krikov.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Pada kurikulum merdeka, materi berfokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Melalui projek penguatan profil pelajar pancasila, soft skill dan karakter pun dapat dikembangkan. Karena inilah kecerdasan Dimas Krikof sangat relevan diimplementasikan di Kurikulum Merdeka.

Apa sih kecerdasan dimas krikof itu? Dimas Krikof adalah kecerdasan yang harus dimiliki siswa generasi milinial dan gen Z untuk siap menghadapi tantangan di era mendatang.  Adapun kecerdasan Dimas Krikof meliputi Kecerdasan, Digital, Emosional, Sosial, Kreatif, Kognitif dan Fisik.

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menggunakan kurikulum merdeka, guru dan sekolah harus mempersiapkan diri dan belajar lebih banyak untuk dapat menghadirkan Dimas Krikov di pembelajarannya, dan mengimbangi tren yang berkembang saat ini.

Lima tren pendidikan di tahun 2023 yang harus diwaspadai adalah :

  1. Tren teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran: gamification, AI & lainnya

Teknologi dapat mengalihkan pendidikan disekolah serta merubah budaya belajar para pendidik dan peserta didik. Ukuran Pasar E-Learning melampaui $315 miliar pada tahun 2021. Ini diproyeksikan tumbuh sebesar 20% setiap tahun dari 2022 hingga 2028. Pembelajaran jarak jauh dan online telah menjadi tren yang akan terus berkembang. Pertumbuhan kemampuan teknologi yang menciptakan berbagai media dan alat pendukung pembelajaran membantu siswa menerima pendidikan berkualitas tinggi melalui Internet. Pembelajaran online memaksa guru untuk mengubah cara mereka mengajar. Mereka mungkin menemukan tantangan untuk mengubah cara mereka  merencanakan pembelajaran untuk memastikan bahwa siswa tetap terlibat meskipun mereka tidak dapat melihat guru secara langsung.

Dengan ChatGPT, alat AI canggih yang dikembangkan oleh AI terbuka yang ditetapkan untuk menjadi mesin pencari jenis baru, muncul di akhir tahun 2022Alat dan teknologi AI ini dapat membantu dalam menilai makalah dengan cepat, memberikan pelajaran yang dipersonalisasi kepada siswa, dan membantu mereka mengumpulkan informasi dengan cepat dan efektif. Disinilah sekolah perlu mengembangkan kecerdasan digital bagi guru dan siswa.                     

Penelitian menunjukkan bahwa gamifikasi menciptakan dopamin pada otak, dan akan membuat belajar lebih menyenangkan dan bermanfaat. Gamifikasi meningkatkan kemungkinan penerapan praktis dari konsep pendidikan, karena mendorong siswa menggunakan imajinasi mereka untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas. Hal ini mengharuskan para guru untuk lebih mengeksplore diri dan mengembangkan kecerdasan digitalnya.

Kecerdasan digital sangat diperlukan agar siswa kita dapat menghadapi dan menggunakan teknologi yang ada dan berkembang dengan benar dan bijaksana untuk itulah diperlukan kecerdasan emosional yang meliputi kecerdasan mengolah rasa dan melakukan refleksi dan evaluasi diri baik secara spiritual maupun analisa. Disinilah peran guru sangatlah penting.

 

2.  Kemampuan kewirausahaan, berbicara di depan umum & keterampilan kepemimpinan

Menurut laporan Future of Jobs, beberapa keterampilan terpenting di tempat kerja meliputi pemikiran kritis, pemecahan masalah, manajemen orang, dan kreativitas. Karena itu sekolah perlu mempersiapkan siswa untuk karir masa depan mereka dengan mengembangkan kecerdasan kreatif dan kecerdasan sosial. Anak-anak perlu diajarkan kecerdasan sosial akan memiliki keterampilan sosial seperti negosiasi, kepemimpinan, kerjasama, dan pengambilan keputusan yang baik. Kecerdasan sosial yang baik membantu anak-anak dalam membangun hubungan yang positif, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dengan berbagai lingkungan sosial. Selain itu, dengan mengembangkan kecerdasan emosional, anak-anak dapat membangun hubungan yang sehat, mengelola stres, dan mengatasi konflik.

 

  1. Tren Pembelajaran Nano 

Dengan adanya tren game, film baik fiksi maupun non fiksi, berita, video, animasi dan banyak lagi, berdampak negatif bagi siswa kita. Salah satunya adalah kesulitan untuk berkonsentrasi pada suatu tugas/proyek. Dengan tren pembelajaran nano yang memecah topik kompleks menjadi sub topik yang lebih mudah dan berulang, akan membantu siswa untuk lebih menguasai pelajaran. Untuk menjaga perhatian para Milenial dan Gen-Z (siswa era sekarang dan akan datang)pembelajaran disajikan secara visual dengan dialog dan alur cerita yang menarik.  Hal ini mengharuskan guru menemukan cara untuk mengembangkan kecerdasan kognitif dan digital siswa, dengan merancang pembelajaran yang akan menarik perhatian siswa generasi Milenial dan gen Z ini, serta menyesuaikan metode dengan kesadaran pentingnya narasi, visual, dan prinsip pembelajaran nano yang kuat.

 

4. Memfasilitasi pembelajaran versus pengajaran

Seiring berkembangnya teknologi, hal itu juga mengubah cara guru berhubungan dengan siswa dan ruang kelas mereka. Dengan kekayaan informasi di ujung jari mereka, siswa saat ini memiliki alat yang mereka butuhkan untuk mengungkap sejumlah besar fakta dan pengetahuan secara mandiri. Karena itu guru harus lebih berperan sebagai fasilitatorDimana guru membantu siswa memahami bagaimana belajar, mencintai belajar, dan bagaimana mengungkap dan memahami informasi yang mereka temukan. Hal ini menjadi tantangan bagi guru, untuk mengembangkan kecerdasan sosial dan emosionalnyaGuru harus memotivasi siswa untuk mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional mereka dengan mendorong percakapan dan menciptakan lingkungan yang menghargai kerja sama tim.

Guru diharapkan untuk juga fokus pada pengembangan kecerdasan siswa lainnya selain kecerdasan kognitif. 

5. Tren pembelajaran seumur hidup

Setiap revolusi industri akan mengubah sifat pekerjaan dengan cara yang tidak terduga. Revolusi Industri ke-4 saat ini telah memengaruhi 50 persen pekerjaan yang luar biasa karena kemajuan teknologi yang luar biasaHal ini menuntut sekolah untuk menciptakan pola pikir pengembangan diri pada siswa, guru dan staf mereka. Pembelajaran dan lingkungan di sekolah harus memberi kesempatan untuk mengajarkan keterampilan belajar mandiri sehingga siswa dapat terus belajar dan terlibat dalam bidang pilihan mereka. Anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan imajinasi, keterampilan seni, dan pemecahan masalah yang inovatif. Ini membantu mereka untuk beradaptasi dengan perubahan, menghadapi tantangan dengan cara yang kreatif, dan menemukan solusi yang unik. Kecerdasan kreatif ini dapat diimplementasikan di sekolah seperti adanya ekskul, pembelajaran interaktif, serta proyek. 

            Dengan dihadirkannya Dimas Krikof pada pembelajaran dan pembiasaan akan mewujudkan Gen Z yang berprestasi, berakhlak dan berkualitas yang siap menghadapi setiap perubahan jaman.  Dengan terciptanya gen Z seperti ini, maka terwujud Indonesia Emas 2045. Agar dapat mengimplementasikan Kecerdasan Dimas Krikof di pembelajaran dan di sekolah, maka sangat diperlukan sekali guru dan sekolah pembelajar.  Kurikulum merdeka yang dicanangkan oleh bapak mentri pendidikan kita Bpk. Nadiem Makariem dan tim sangat mendukung untuk hal ini. Pelatihan guru in house training bahkan AKM yang bertujuan untuk mengetahui potret sekolah yang sebenarnya pun telah di canangkan.  Adanya sertifikasi guru membuat para guru lebih bersemangat dalam belajar untuk lebih baik dalam pembelajaran di kelas, dan berprestasi.

“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” (Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi hal. 10)

 

 

#Guruinovatif #ArtikelGI #kurikulummerdeka, #LombaArtikelS3


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Transformasi Pendidikan Melalui Penguatan Literasi dengan Dukungan Platform Digital dan Pelatihan Profesional
2 min
“Kurikulum Merdeka : Solusi Pendidikan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”

DEDE SUHENDY14

May 05, 2023
1 min
Menavigasi Pendidikan di Era Digital: 5 Strategi Penguatan Literasi Digital

RIA PUSVITA SARI

Sep 07, 2023
1 min
EFEKTIVITAS MEDIA “TIK-TOK” KOLABORASI CANVA DALAM PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI TEKS PROSEDUR

ASTINI UYUN

Sep 01, 2023
5 min
PEMBELAJARAN SISTEM PERIODIK UNSUR MENGGUNAKAN MEDIA “TAHU TEMPE”
6 Alasan Guru Dapat Menggunakan ChatGPT Sebagai Pelatihan dan Sarana Mencari Ide Kreatif dalam Mengajar

ROMI SAPUTRA

Sep 15, 2023
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB