Sekeping Coba Selaksa Makna - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 16 Apr 2022

Sekeping Coba Selaksa Makna

Kisah Inspiratif ( Guru untuk tak menyerah  karena Pandemi Corona).

Cerita Guru

Dewi Patimah

Kunjungi Profile
966x
Bagikan

Kisah Inspiratif ( Guru untuk tak menyerah  karena Pandemi Corona).

Perkenalkan nama saya Dewi Patimah, putri sulung dari  tiga  bersaudara. Pengalaman awal mula  menjadi seorang pendidik hingga sekarang masa pandemi ini, membutuhkan sebuah perjuangan,semangat,dan kesabaran. Setiap manusia pasti pernah mengalami masa-masa sulit sebagai warna-warni dalam alur kehidupannya. Mungkin kisah ini adalah sekelumit cerita dibandingkan kisah diluar sana tentang saudara kita yang mempunyai perjalanan sangat luar biasa dalam ujian kesabaran. Harapan kami dengan tulisan ini, semoga dapat memotivasi teman-teman atau guru di seluruh Indonesia, agar tidak mudah menyerah dalam  berjuang menghadapi  apapun, terkhusus dalam bidang pendidikan dan dapat menjadi guru terbaik bagi anak-anak kita.

Karena ibunda sudah meninggal sejak kami kecil pada tahun 1993, dan Ayah sudah tidak lagi bekerja karena sakit, kami tiga bersaudara hampir putus sekolah. Namun, saya tidak mau menyerah dengan keadaan. Bagaimana dengan masa depan kedua adikku kelak. Waktu itu kuputuskan untuk belajar sebaik mungkin agar bisa mendapat beasiswa dimulai dari SMP sampai SMA supaya sekolahku selesai. Setelah lulus pada tahun 2004 sebenarnya mendapat beasiswa prestasi mandiri sebesar 12 juta rupiah untuk masuk perguruan tinggi negeri dimanapun bila diterima. Tetapi beasiswa itu saya gagalkan dan ku urungkan niat untuk kuliah karena harus mengurus kedua adik yang masih butuh perhatian dan biaya untuk sekolah masuk jenjang SMP dan SMA.

Ketika  memasukkan adik kesebuah pondok pesantren, ternyata dibutuhkan guru kejar paket B (setara SMP) dan kejar paket C (setara SMA). Meskipun saya belum pernah mengajar sebelumnya, karena baru saja lulus SMA, tetapi saya mencoba tantangan dan memberanikan diri menjadi guru mapel umum kejar paket B dan kejar paket C. Saya diterima dan mengajar selama dua tahun. Sebuah pengalaman luar biasa menjadi guru untuk pertama kalinya. Pada tahun 2006 saya menikah. Sinar kebahagiaan itu datang dalam keluarga kami dan dua bulan kemudian  saya hamil anak  pertama.

Namun,  takdir Allah berkata lain. Di usia kehamilanku yang baru empat bulan, Allah lebih sayang pada suamiku dan meninggal karena sakit. Cobaan itu merupakan sebuah pukulan dan ujian terbesar dalam kehidupanku. Masih teringat kata mutiara yang terucap olehnya “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." Bersabarlah dalam menghadapi apapun karena mungkin, sekeping coba itu mengandung selaksa makna dan banyak hikmah yang akan kita peroleh. Beliau adalah seorang pendidik yang baik bagi siswa serta keluarga , yang selalu memotivasi dan menginspirasi dalam kehidupannya. Kesedihan pun hadir seperti kabut yang menyelimuti hati, tetapi aku harus tegar dan kuat untuk kedua adikku dan bayiku yang ada di kandungan.

Pada  tanggal 3 Oktober 2007  tibalah perjuanganku melahirkan seorang putra melalui operasi caesar. Setelah itu, saya  tidak bisa laju mengajar karena jarak yang cukup jauh dan tinggal di rumah sambil mengajar TPA di masyarakat dan membuka les private di rumah. Alhamdulillah, akhirnya kedua adikku bisa lulus sampai SMA melalui perjuangan yang panjang. Meskipun saya harus menjadi pengganti orang tua untuk kedua adik dan single parent bagi putraku, tetapi itulah takdir yang harus dijalani dan dilalui dengan sabar.

  Gambar Illustrasi

 Saya mulai mengajar di sebuah TK pada bulan Juli tahun 2009. Pertama kali mengajar berangkat dan pulang sekolah sambil menggendong anak yang baru berusia satu tahun, kukayuh sepeda mini dari rumah hingga sekolah ataupun sebaliknya. Apalagi jika musim hujan tiba, sambil memegang payung dan menggendong bayi serta bekal anak yang begitu banyak di stang sepeda miniku, tak menyurutkan tekadku dan tidak usah malu. Hal itu terjadi hingga tujuh bulan lamanya. Medan terberat adalah ketika mau berangkat sekolah karena jalannya menanjak ke arah barat. Tak jarang ku berjalan sambil menuntun sepeda dan menggendong anak. Pengalamanku mengajar  di TK hingga  pandemi saat ini tak terasa sudah 13 tahun lamanya.

Sejak tahun 2019, dunia pendidikan mulai terjadi banyak perubahan yang sangat signifikan dan berpengaruh pada Sistem Pendidikan di Indonesia. Masalah  ini sekeping coba bagi kita semua khususnya para guru dan masyarakat pada umumnya. Untuk mencegah penularan Corona Virus Desease (COVID-19),maka peraturan dari pemerintah telah meliburkan anak-anak sekolah. Selama pembelajaran dilakukan secara Daring (On line) dengan sebutan  lain belajar dari rumah.

Bagi sebagian guru dan orang tua, ini merupakan sebuah pengalaman yang baru. Dalam pembelajaran di rumah, selain pelajar dituntut untuk dapat belajar aktif, ternyata ada yang lebih penting yaitu kesiapan orang tuanya, sebab sekarang orang tualah yang membantu guru dalam mensukseskan pendidikan melalui sinergi dalam kerja sama yang baik. Misalnya : HP orang tua harus selalu aktif untuk menunggu tugas dari sekolah, Sering komunikasi dengan guru dan dan sekolah dalam pendidikan anak-anak mereka. Kendala yang sering dikeluhkan orang tua adalah HP terkadang dibawa dan dibuat bekerja orang tua, Ada wali murid yang tidak punya HP Android, Kuota Internet habis belum membeli, Beberapa orang tua ada yang belum paham cara menggunakan HP Android, Anak tidak mau belajar di rumah, Orang tua sibuk bekerja dan belum sempat mengajari anak mereka, sehingga tugas dari sekolah tidak di feed back kan ke sekolah ketika pembelajaran daring, Ada juga karena sinyal di rumahnya  yang tidak bagus  dan berbagai hambatan lainnya. Sebagai guru , memang harus berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi problematika tersebut.

Sebagai salah satu solusinya, bagi anak-anak yang kesulitan belajar, Saya berusaha untuk  mendatangi ke rumah-rumah siswa meskipun berbagai kondisi. Seperti anak memiliki jarak rumah yang cukup jauh, Sarana belajar yang dibawa terbatas, terkadang cuaca ekstrim tidak menentu, membutuhkan banyak waktu dan biaya transportasi, kekhawatiran tentang covid-19, namun ikhtiar kami  tetap berusaha juga mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan berjuang untuk Pendidikan Anak Indonesia.

Kedatangan kami disambut orang tua dengan  hangat dan senang sekali. Semua itu kami lakukan sebab dapat merekatkan hubungan guru, orang tua dan siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Meskipun dalam sehari hanya dapat beberapa anak, dikarenakan waktunya yang tidak cukup, rasa penat dan lelah, panas atau terkadang basah kuyup karena kehujanan, hal tersebut sebagai upaya guru untuk tak menyerah terhadap pandemi corona yang berkepanjangan ini, agar anak didik kami bisa tetap belajar dan meraih masa depan mereka.

Tugas seorang guru dalam mengajar adalah memberikan pelajaran kepada anak didiknya agar bisa dipahami ilmu yang telah diberikan. Namun ketika pembelajaran  tatap muka terbatas dibolehkan pemerintah, ada pengalaman menjadi guru TK yaitu ketika muncul rasa kesal atau lelah karena anak didik tidak bisa diam mengikuti pelajaran, ada yang berlari-larian, ada yang mengganggu temannya hingga menangis, dan hal lainnya. Ketika mengajar di dalam kelas ada anak yang bengong, ada anak cerita sendiri, ada anak yang pendiam, ada yang bermain-main saja,ada yang tidur di kelas, ada juga anak didik yang keluar masuk kelas lalu terjatuh sampai berdarah.

Dan yang lebih parah lagi, ternyata ada anak yang mengompol atau buang air besar di celana karena tidak berani bilang guru, ada anak yang diare atau muntah-muntah di kelas, ada juga anak yang tidak bisa makan nasi sehingga harus di ulegkan atau dilumatkan nasi itu oleh gurunya dengan sendok sampai lembut baru disuapi karena caries gigi, ada anak yang bermain air sampai basah kuyup semua baju, bermain tanah kotor semua, atau mencoret-coret baju dan wajah dengan krayon . Tetapi rasa kesal dan lelah itu dapat kita tepis dengan kesabaran dan senyuman, serta mengingat kembaliapa tugas dan kewajiban seorang guru TK. Maka hal  tersebut  akan terasa ringan dan pekerjaan kita menjadi enjoy saja dalam menjalani dan menikmatinya.

Kita sebagai guru dituntut untuk menjadi seorang guru yang profesional, sehingga memberikan contoh yang baik dan berpenampilan yang baik. Sebab pepatah jawa mengatakan “Guru iku di gugu lan ditiru.” ( Guru sering dijadikan figur percontohan yang ditiru siswa didiknya). Ketika proses pembelajaran, seorang guru harus menerangkan ilmu ke anak didiknya dengan jelas agar dapat difahami ilmu yang telah ia berikan. Mungkin ketika kita menjadi seorang guru, muncul beberapa masalah dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Beberapa diantaranya yaitu dalam hal  guru harus menguasai materi yang akan di ajarkan, guru harus tetap mau belajar meskipun ia telah menjadi seorang guru, karena perkembangan dunia pendidikan di abad 21 ini menuntut kita harus menyesuaikan diri dengan kurikulum baru,baik melalui mediadigital ataupun non digital dengan menumbuhkan inovasi dan ide yang meningkatkan kompetensi guru dan sekolah kita masing-masing. Masalah tersebut  dapat kita mulai dengan kemauan guru mencoba belajar TIK atau media digital. Meskipun terkadang terkendala tidak ada yang mengajari dan terasa sulit, saya  tidak akan menyerah dan berusaha mencoba sendiri sebaik mungkin sampai berhasil. Hal ini mungkin juga dialami bagi sebagian guru, namun ketekunan dan semangat gurulah yang menentukan pendidikan anak Indonesia.

Seorang guru dituntut dan diharuskan dapat berkarya,  kreatif, inovatif serta mencari solusi bagaimana metode guru dalam menyikapi sebuah masalah yang dihadapi anak dalam pendidikan sesuai dengan karakternya masing-masing, Sarana prasarana dan lingkungan sekitar kita mengajar juga merupakan salah satu permasalahan. Contohnya  kemungkinan ada sekolah yang sarana dan prasarananya belum memadai serta mengganggu sistem pembelajaran dan lain-lain.

Menjadi pengajar memang bukan tugas yang mudah, hal itu dikarenakan tanggung jawab menjadi seorang pengajar cukup besar dan nantinya harus dipertanggung jawabkan kepada banyak pihak. Seorang guru ataupun pendidik merupakan sebuah profesi yang bukan sembarangan, sebab membutuhkan kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk dapat melakukan profesi tersebut. Selain itu, beban moril dari profesi ini pun tidak mudah, kita dituntut untuk supaya mampu membentuk sikap moral peserta didik dari berbagai aspek atau sering disebut dengan pendidikan karakter siswa. Guru adalah sebuah profesi yang mulia. Sebab, profesi guru adalah sebuah amanah besar yang harus dijalani dengan melibatkan segenap kemampuan Intelektual, emosional, dan spiritual.

Peran guru sebagai tenaga pendidik profesional  tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya kepada muridnya, melainkan juga dituntut untuk memahami kondisi kejiwaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat anak didiknya ke arah kemajuan yang lebih baik. Dan semua itu sulit diwujudkan kalau tidak ada jalinan kerja sama dan kasih sayang antara guru, murid, antar semua murid, dan antar semua komite sekolah serta masyarakat.

 “ Mengajar tanpa cinta tak akan membekas dalam sanubari anak didik.” Meskipun seorang guru menguasai materi dan metode yang hendak di ajarkan, apabila seorang guru masuk ke kelas tanpa hatinya, maka bekasnya tak akan mendalam pula pada anak didiknya. Baik itu kelas On line ataupun Off line. Apabila seorang guru melibatkan hati dalam mengajar, murid juga akan melibatkan hati dalam menerimanya."

Guru yang baik tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi merupakan seseorang yang mampu menebarkan rasa cinta kasih sayang dan menginspirasi anak didiknya. Serta jangan pernah dilupakan bahwa kiat sukses menjadi guru itu, perjuangan dalam berkomitmen dalam profesi dan kewajiban untuk selalu mendoakan anak didik kita dalam setiap doa yang kita panjatkan agar menjadi anak yang sholih atau sholihah, cerdas, santun, dan dapat menerima ilmu yang kita ajarkan.

“ Menjadi guru adalah pengalaman terbaik.” Meskipun belum dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, tetapi yang paling penting bagi saya saat ini adalah menjadikan  “Pengalaman adalah guru yang terbaik.”

Tetaplah semangat berjuang, optimis , sabar, dan yakin bahwa Allah mempunyai rencana yang terbaik. Tetaplah berbuat kebaikan. Maka kerjakan sesuatu yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai kehidupan sukses di dunia dan di akhirat nanti. Menjadi guru di atas rata-rata memang mengandung banyak makna. Meskipun belum sempurna, hal yang harus dimiliki guru adalah mau belajar dari pengalaman dan menjadi lebih baik lagi, sebuah keikhlasan hati, pengorbanan, dan kesabaran yang tinggi. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat  untuk semua. Aamiin..    

0

3

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Merancang Pembelajaran Untuk Memancing Siswa Berpikir Kritis

Hafecs HRP

Nov 30, 2021
4 min
Asmaraloka "Sebuah Perubahan"

Muliana

Apr 19, 2022
3 min
Launching Buku Antologi dengan judul "Untaian Kata Teruntuk Orangtua" karya siswa-siswi kelas 3 MI M

Dimas edy pratama

Jul 31, 2022
1 min
Kisahku menjadi Guru Inovatif di Kota Solo
4 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB